Tuesday, June 5, 2012

Bercinta di alam liar

Salah satu hobbyku adalah berpetualang di alam liar spt jalan-jalan di hutan, mendaki gunung, menyusuri pantai, laut dan daerah2 liar lainnya. Ini adalah hobby yg cukup aneh utk orang seperti aku ini, mengingat aku adalah seorang perempuan yg senang dandan dan selalu memperhatikan penampilanku. Biasanya perempuan yg tampangnya kayak aku ini hobbynya belanja dan jalan2 di mal, cafe2, nonton bioskop, clubbing, dugem, tidak mau kotor dan tidak mau terbakar matahari. Memang ada rahasianya mengapa aku suka dgn alam liar. Sebetulnya aku tidak begitu menyukai keindahan alam liar itu. Aku suka alam liar karena disana aku bisa ketemu cowoq2 yg sexy gagah dan ganteng2. Mereka punya stamina dan tenaga seperti kuda, kuat dan jantan. Permainan sexnya pun cendrung kasar dan liar. Justru inilah yg aku suka. Aku suka sex yg agak2 kasar dan liar, beda2 tipis dgn pemerkosaan. Aku tidak suka permainan sex yg romantis spt putri2 kerajaan itu. Lembek dan tidak bertenaga!

Sebagai seorang ceweq, aku cukup beruntung punya wajah yg eksotis, dgn garis2 melayu, kulit mulus kecoklatan, sepasang tetek yg kecil tapi ranum dan keras, body yg padat berisi yg bikin mata lelaki tidak berkedip. Jika sedang main2 di pantai atau kolam renang aku sengaja memakai bikini untuk memamerkan keseksian tubuhku yg menggoda iman lelaki dan taktik ini ternyata selalu berhasil menjerat lelaki garang untuk bermain sex yg liar dgnku. Entah sudah berapa orang gagah dan garang menikmati tubuhku di alam liar itu dan sudah berapa banyak kontol yg meng-entot-i memekku itu. Aku sampai begitu fasih melihat berbagai bentuk2 kontol2 lelaki yg bermacam-macam itu. Kontol2 lelaki garang itu umumnya panjang dan keras, enak sekali kalau masuk ke dalam lobang memekku itu. Pendeknya, aku ikut komunitas alam liar tidak lain tidak bukan hanya utk mencari lelaki garang, gagah dan sexy dan menikmati kontol2 mereka yg panjang, besar dan keras keluar masuk lobang memekku dlm permainan sex yg gila, ganas dan garang di alam liar. Ooh..aku begitu menikmatinya.

Seperti juga saat itu. Aku tergabung dalam club diving (menyelam). Aku berharap akan ketemu lelaki gagah dan garang untuk kuajak bercinta di alam liar, di pantai, di tengah laut, di pulau terpencil atau di atas tebing karang dgn suara deburan ombak, suara hembusan angin laut dan cicit burung camar. Sudah beberapa waktu lamanya aku tidak bercinta lagi dgn lelaki gagah. Rencananya hari Sabtu-Minggu lusa besok kami ada acara penyelaman di sebuah pulau kecil di kawasan pulau Seribu. Beriefingnya dilakukan di kolam renang Senayan hari Jumat siang. Begitulah maka hari Jumat siang kami berkumpul di kolem renang Senayan dgn berpakaian renang.

Aku sengaja datang dgn memakai bikini, yg hanya menutup tubuhku seadanya itu, untuk memamerkan keindahan bodyku. Bikini yg kupakai tidak kuasa menutup memekku sepenuhnya hingga beberapa lembar bulu jembutku pada nongol di sela-sela kain bikiniku. Aku memang punya bulu jembut yg lebat dan panjang yg menutupi memekku. Sebagian lelaki yg pernah mengentot dgn ku bilang kalau bulu jembut yg panjang membuat ngentot jadi semakin tambah asyiik! Geli-geli nikmat gitu rasanya....Beberapa orang lelaki disana tidak bisa menutup-nutupi kalau mereka tergiur dgn keseksian tubuhku. Ada yg sampe ngiler! Sebaliknya mataku pun dgn liar mencari-cari cowoq gagah dan garang! Para lelaki itu semua memakai celana renang minim dan aku memperhatikan dgn seksama tonjolan kontol2 mereka yg tertutup celana renang. Walaupun kontol2 mereka tertutup celana renang ketat, namun celana renang itu tidak bisa menutupi tonjolan kontol2 mereka. Kadang2 bulu2 jembut mereka suka ada yg bermunculan di sela2 celana renang yg ketat itu apalagi kalau mereka punya bulu2 yg lebat, yg menghiasi dada, ketiak, perut dan organ vital di bawah pusar dan selangkangannya seperti orang2 keturunan Arab itu. He he he bikin aku semakin bernafsu! Diantara beberapa lelaki yg tergabung dalam kelompok itu, kelihat ada dua orang yg begitu bernafsu kepadaku. Jika kunilai, tampang mereka bolehlah, tidak rugi jika kuajak bercinta. Mereka adalah pak Mario, ketua perkumpulan selam itu sendiri dan Fahmi, salah seorang instruktur selam, anak buah pak Mario. Nyaris aku bermasturbasi sendiri membayangkan kontol2 mereka masuk dalam lobang memekku dlm permainan sex yg liar, brutal dan panas ketika mereka memperkosa aku. Aduh...rasaanya pasti nikmat sekali. 

Sebetulnya saat itu aku ingin mencicipi kontol2 mereka berdua sekaligus, namun aku lihat Fahmi juga sedang ditempel ceweq lain. Rupanya bukan hanya aku saja yg memburu cowoq gagah disitu! Aku lalu memusatkan perhatianku kepada pak Mario, ketua perkumpulan selam itu dgn tekad mengajaknya main sex dan ngentot di alam bebas, alam liar. Wooow nikmat betul! Saya lihat pak Mario sering curi-curi pandang kepadaku. Aku pura2 tidak tahu. Aku yakin dia pun tergiur dgn keseksian bodyku. Rasanya tidak terlalu sulit menjeratnya ngentot di alam bebas! Siiip deh!

Pak Mario sebetulnya sudah tidak muda lagi. Usianya sekitar awal empat puluhan, sudah punya seorang istri dan anak tiga. Meskipun begitu wajahnya masih kelihatan cukup ganteng, dengan rambut lurus dan kulit putih agak kemerah2an pertanda ia sering berada di bawah terik sinar matahari, membuat ia makin tampak jantan. Maklumlah ia orang dari suku di Sulawesi Utara. Badannya gagah dan tegap. Dimasa mudanya pastilah pak Mario adalah seorang yg ganteng dan banyak digandrungi oleh ceweq2. Saya suka bertanya2 dalam hati sudah berapa banyak perempuan yg jatuh dalam pelukannya dan betapa beruntungnya perempuan yg sukses menjerat pak Mario dalam tali perkawinan. Meskipun disana ada juga beberapa cowoq yg lebih muda, namun kadang2 saya lebih menyukai lelaki yg sudah mendekati setengah umur seperti pak Mario ini namun masih gagah dan kuat. Ia pasti sudah berpengalaman dan sangat tahu bagaimana memuaskan perempuan yg haus sex seperti aku ini.

Acara penyelaman berlangsung esoknya, hari Sabtu. Kami berangkat dari Pantai Marina, Ancol menuju kawasan Kepulauan Seribu dgn perahu motor tempel. Sesampai di pulau yg dituju, teman-teman anggota klub dibagi dalam beberapa kelompok. Secara khusus pak Mario memilih aku menjadi salah seorang anggota kelompoknya. Jadilah kami bertiga menyelam bersama2 pak Mario. Di dalam laut yg dangkal, kami berenang di antara ikan2 yg indah2 aneka warna dan terumbu karang yg sangat indah. Selesai acara menyelam, kami semua beristirahat untuk melanjutkan acara penyelaman kedua keesokan harinya. Saat itu aku tengah duduk santai disebelah pak Mario bersama dua orang kawan di bawah pohon rindang menikmati semilir angin laut sementara kawan2 yg lain berkelompok bersantai sambil bersenda gurau di tempat yg lain. Aku memakai kaos lengan buntung tanpa BH dgn celana bikini renang. Aku sengaja tidak pakai BH karena ingin tubuhku dielus2 hembusan angin laut, sedangkan pak Mario memakai kaos oblong dgn celana renang yg ketat. Wuihhh pak Mario tampak seksi banget! Kalau gak nahan dan tidak ingat ada kawan2 saya disitu, sudah kuterkam pak Mario itu.

Kami tampaknya sangat bebas bergurau satu sama lain. Pak Mario tidak habis2nya melontarkan gurauannya membuat kami bertiga tertawa terbahak-bahak. Mula2 gurauannya biasa2nya sampai akhirnya ia melontarkan gurauan yg menyerempet2 sex bahkan gurauan yg cukup vulgar. Kami semua merasa sudah dewasa karena itu kami tidak protes bahkan menikmati gurauan vulgar itu. Sampai suatu saat dia mulai berani bercerita secara terbuka bahwa ia pernah main sex dgn perempuan di pulau terpencil, di alam liar itu.

”Gimana tuh pak rasanya bercinta di alam liar?” tanyaku memancing2 dia.

”Wuiihhh enak sekali. Kalo main sex dgn istri di rumah khan sudah bosen. Udah setiap hari. Mau gaya apa aja juga udah pernah dicoba. Tapi kalau main sex di alam terbuka, di tempat liar, di sebuah pulau terpencil rasanya begitu nikmat! Tidak mudah terlupakan, gimana rasanya waktu lagi main itu, ada suara angin laut bertiup, suara2 debur ombak dan cicit suara burung camar di langit. Rasanya saya punya tenaga kuda untuk main terus sampai pagi! Pokoqnya siiip banget.” kata pak Mario dengan bangga tanpa sungkan2 kepada kami.

”Oh ya wah sekarang ini kesempatan bagus nih pak untuk mengulangi pengalaman nikmat itu. Mumpung masih di pulau ”kata ku sambil memandang penuh arti kepada Pak Mario. Tanpa sadar tanganku menggengam tangan pak Mario.

”He he he iya nih! Rasanya kurang afdol kalau tidak dimanfaatkan.” timpalnya. Pak Mario mengedipkan sebelah matanya padaku sementara tangannya meremas tanganku penuh nafsu.

Seakan seperti mengerti, kedua orang teman kami yg kebetulan bergabung serentak mohon diri meninggalkan kami berdua disitu. Pucuk dicinta ulam tiba. Saat itu aku memang sedang ingin berduaan saja dgn pak Mario. Pak Mario lalu memandangku dgn serius.

”Kamu benar2 ingin merasakan pengalaman nikmat itu?” tanyanya meyakinkan aku. Aku tidak menjawab hanya tersenyum manja kepadanya. Itupun sudah cukup buat pak Mario. Tiba-tiba pak Mario menarikku ke dalam pelukannya dan melumat bibirku penuh nafsu. Aku pun membalasnya tidak kalah panasnya. Lidahkan kami saling bertautan. Tangan pak Mario meraba-raba dadaku mencari puncak gunung kembarku kemudian meremas-remasnya. Kebetulan saat itu aku tidak memakai BH hanya sepotong kaos lengan buntung sehingga dgn leluasa tangan2 pak Mario masuk ke bawah kaosku meremas2 tetekku. Tubuhku mengeliat2 nikmat.

Entah sudah berapa lama kami berciuman panas disitu ketika tiba2 aku mendengar suara gelak tawa kawan-kawan di kejauhan sana. Kawan2 tengah duduk berkumpul melingkar. Ini membuat aku segera sadar.

”Pak Mario, jangan sekarang! Jangan disini! Nanti ketahuan teman-teman!” bisikku panik. Aku takut ada orang yg melihat perbuatan kami. Pak Mario melepaskan pelukanku dan dia tersenyum ”Kita cari tempat yg enak buat bercinta! Aku tahu dimana itu. Ayo kita pamitan dgn teman-teman” katanya.

Kami segera membereskan pakaian kami yg sudah tidak karu2an dan membenahi rambut kami yg acak2an. Kami tak mau kawan2 merasa curiga dgn apa yg barusan kami lakukan. Kami pun segera menghampiri kawan2 dan mohon pamit untuk jalan-jalan berdua menikmati keindahan pantai di pulau itu. Kawan2 tampaknya tidak curiga kepada kami.

Pak Mario sepertinya sudah sangat familiar dgn tempat ini. Dia tahu ada perahu milik penjaga pulau itu yg bisa dipinjam. Dgn sebungkus rokok, akhirnya penjaga pulau itu bersedia meminjamkan perahunya kpd kami dan menutup mulutnya rapat-rapat. Pak Mario pun mendayung perahunya menyusuri pantai menuju sebuah gugusan pulau kecil tidak jauh dari pulau ini. Ternyata gugusan pulau kecil itu adalah tempat yg sangat ideal untuk menyepi, untuk orang yg pacaran termasuk orang yg mau ngentot di alam bebas! Pintar betul pak Mario memilih tempat itu.

”Pak Mario sudah pernah kesini?” tanyaku.

”Sudah! Kira2 dua tahun yl. tapi hanya main-main saja. Waktu itu aku dan seorang perempuan sudah ada rencana mau bercinta di pulau ini tapi gak kesampaian. Sudah buru2 mau pulang. Nah..tempat ini bisa kita pakai utk bercinta. Kalau kita jadi bercinta disana, kesampaian deh hasratku dulu.” Katanya dgn penuh semangat.

Sesampai di gugusan pulau itu, kami segera menghampar tikar. Bagaikan kuda liar yg dilepaskan, kami pun dengan penuh nafsu membara saling berpelukan dan berciuman melampiaskan hasrat birahi yg sejak tadi tertahan-tahan. Kali ini kami merasa lebih bebas karena kami tahu tidak ada seorang pun yg melihat kami. Kembali bibirku di lumatnya. Kami saling bertukar ludah dan saling menghisap lidah. Kaosku diangkat tinggi2 sebatas pundakku hingga kedua tetekku yg ranum menyembul. Dengan ganas, Pak Mario menghisap puting tetek sebelah kananku sementara tangan kirinya meremas-remas tetekku sebelah kiri. Tangan kanannya masih meraba-raba pahaku yg mulus.

Aku pun tidak mau kalah. Tanganku meraba-raba di selangkangannya. Pak Mario waktu itu masih memakai celana renang ketat. Kontolnya sudah mulai mengeras dan membesar. Tanganku masuk ke balik celana renangnya, melewati ”hutan” jembutnya sebelum tanganku menemukan batang kontolnya dan dua buah bola2 biji pelernya yg besar2. Tanganku mengelus2 batang kontolnya membuat batang itu semakin keras dan membesar. Wooh..kontolnya pak Mario gede banget! Kayak apa ya bentuk kontolnya kalau celana renangnya diplorotkan ke bawah? Pasti tidak kalah kerasnya dgn rudal balistik. Aku sudah tidak sabar lagi ingin merasakan kontolnya pak Mario. Aku segera berjongkok di depannya. Mulanya Pak Mario terkejut melihat tingkahku tapi ia segera mengerti ketika dgn tidak sabar aku memelorotkan celana renangnya! Dia membiarkan saja tanganku memelorotkan celana renangnya.

Ketika celana renangnya sudah melorot sebatas pahanya, kontan kontolnya yg sudah kaku mengeras dan membesar menyembul keluar berdiri tegak bagaikan rudal yg siap di tembakkan. Woow aku memandang begitu takjub! Meskipun aku sudah sering melihat banyak kontol lelaki yg besar, panjang dan keras tapi aku masih juga kagum melihat kontol pak Mario ini. Kontolnya tidak kalah besar, panjang, keras dan kaku, tampak sangat indah menggantung di selangkangan pak Mario dihiasi bulu2 jembutnya yg lebat, keriting dan kecoklatan (karena pak Mario berkulit putih!). Aneh juga ya meskipun rambut pak Mario itu lurus tapi bulu2 jembutnya keriting, menggumpal membentuk semak di pangkal batang kontolnya menutupi sebagian bola2 biji pelernya. Tak disangka ternyata kontol pak Mario sudah disunat. Padahal tadinya aku membayangkan kepala kontol pak Mario masih ditutupi kulit kulupnya. Ah..bagiku sama saja mau kontol yg sudah disunat atau belum. Aku pun sudah pernah merasakan kontol yg belum disunat. Emang agak berbeda rasanya, tapi tidak terlalu berbeda banyak. Betapa nikmatnya jika kontol ini menusuk masuk ke dalam memekku. Tapi aku masih menahannya. Itu nanti kalau sudah sampai puncaknya. Aku masih ingin main-main dengan kontol pak Mario.

Selama beberapa saat aku terdiam memandang kagum melihat kontolnya pak Mario. Dia berdiri tegak dihadapanku seakan sudah pasrah menanti aksiku. He he he lucu ya ia seperti orang sudah pasrah mau diapa-apain aja! Aku memelorotkan celana renangnya pak Mario lebih jauh lagi sehingga sekarang ia sudah tidak pakai celana renang itu. Kemudian aku segera melepaskan kaosnya. Sebelum melemparkan kaos itu ke pasir aku masih sempat mencium kaos yg sudah basah oleh keringatnya. Hmm..nikmat sekali bau tubuh lelaki itu, benar-benar bau jantan. Membikin aku semakin bernafsu, semakin terangsang dan mabuk kepayang!

Pak Mario kini berdiri tegak dihadapanku telanjang bulat tanpa busana sama sekali. Tak salah dugaanku, pak Mario punya tubuh yg indah, tegap dan gagah. Belum kelihatan lemak2 menggelambir di perutnya padahal usianya tidak muda lagi. Kulitnya putih kemerahan. Ia berdiri tegak bagaikan patung lelaki yg dipahat oleh seorang ahli. Bulu2nya tidak banyak menghiasi tubuhnya. Sebagian terkumpul di ketiaknya dan....wow bulu2 jembutnya tampak begitu lebat kecoklatan. Dari semak2 jembutnya itu nongol bola2 biji pelernya dan batang kontolnya yg berdiri tegak.

. Aku memeluknya, mencium bibirnya, menjilat2 lehernya lalu dadanya, menghisap puting dadanya, lalu ketiaknya. Hm..harum. Walaupun ketiak itu ditumbuhi banyak bulu ketek tapi bau tubuh pak Mario begitu harum, semakin membangkitkan nafsu birahiku. Kemudian aku menjilat2 perutnya yg rata. Dan akhirnya sampailah pada organ vital lelaki di bawah pusarnya. Melihat kontol pak Mario yg berdiri tegak, keras dan kaku, aku pun segera menghisap kontol pak Mario dgn penuh nafsu seperti seorang anak kecil melihat permen lolypop. Mula2 aku menjilat2 kepala kontol itu. ”Aaahh,...aduh enak betul. Terus! Jilat terus! Ooouuch..nikmat betul!” Pak Mario menjerit nikmat. Aku tahu kepala kontol itu adalah bagian yg paling sensitif. Lidahku terjulur mulai menjilat2i kepala kontol terus turun ke bawah, ke batang kontolnya. Sesampai di bola2 biji pelernya, aku mulai menghisap2nya. Aku menghisap kontolnya, memasukkan kedalam mulutku. Rasanya seperti mau sobek mulutku karena mulutku terlalu kecil untuk memuat batang kontol pak Mario yg besar dan keras tapi aku tdk berhenti dan terus menghisap2nya. Pak Mario melenguh penuh nikmat. Tangannya yg kekar meremas-remas rambutku dan menekan--nekan kepalaku agar batang kontolnya masuk lebih jauh lagi ke dalam mulutku. Sembari mulutku menghisap2 kontolnya, tanganku mencabut beberapa helai bulu2 kontol pak Mario yg panjang, keriting dan kecoklatan. Pak Mario tidak sadar jembutnya dicabut. Ia masih mendesis keenakan. 

Ssst asal tahu aja ya..aku ini adalah kolektor bulu2 jembut kontol lelaki. Setiap lelaki yg ngentot dgn aku, aku selalu mencabut bulu jembutnya untuk kenang2an. Ada yg kucabut dgn diam2 tapi ada pula yg kucabut dgn seizin yg punya jembut. Kini aku sudah punya beberapa koleksi rambut jembut itu. Aku simpan di tempat yg aman. Aku selalu ingat nama2 pemilik bulu2 jembut itu. Unik juga ya walaupun namanya sama2 rambut jembut tapi setiap orang punya jembut yg berbeda2 seperti juga kontol lelaki yg walaupun namanya sama tapi bentuknya berbeda antara satu kontol dgn kontol yg lainnya. Cepat2 bulu jembut pak Mario aku simpan di bawah lipatan kaos buntungku sebelum ia menyadarinya.

Puas menghisap-hisap kontolnya, aku pun mengocok-kocok kontol itu. Kocokanku semakin kuat seiring dengan teriakan pak Mario yg semakin kuat, merasakan nikmatnya kontolnya dikocok2.”Ya..terusss! Ya aaaah! Aaaah! Aaaah! Aduh enak sekali! Teruuuus! Kocok teruuuus! Jangan berhenti! Teruuus! Yak! Yaaah aaaaahhhh...ooooohhh..ooooohhh ....crot-crot! Croooot! Crooot! Crooot! Crot!Cret! Cet! Aaaaahhhh! Sampailah pada puncaknya. Pak Mario berteriak puas. Kontol itu memancarkan air maninya tak tertahankan lagi membasahi wajah, tangan, dada dan kaosku. Air maninya pak Mario berwarna putih kental. Perlahan-lahan kontol itu jadi lemas, mengkeret menjadi pendek, kecil dan lembek seperti keong yg masuk ke dalam cangkangnya. Aku segera mengusap-usap tanganku membersihkan carian mani itu di wajah dan dadaku, menghisapdan menelannya. Hmm..nikmatnya bau air mani itu.

”Huaaah! Kau memang hebat Mulan! Benar2 hebat! Servicemu hebat sekali! Aku benar2 puas!” Pak Mario tersenyum puas! Tapi wajahku cemberut, merajuk manja kepadanya. 

”Pak Mario, kalau kita berhenti disini, ini tidak adil! Pak Mario khan sudah puas tapi aku belum! Aku juga ingin menikmati kepuasan itu” protesku dgn manja.

”He he he jangan takut Mulan. Kau pikir aku sudah habis? Tentu saja aku masih punya tenaga cadangan. Yuk kita main lagi yg lebih seru! Mau berapa ronde? Jangan kuatir kali ini aku bawa kau ke puncaknya surga! Kau pasti tidak akan melupakannya.” kata Pak Mario tersenyum nakal.

Sekarang gantian, jika semula aku yg ”memakan” dia kali ini dia yg memakan aku. Aku hanya 
pasrah siap dimakan! Pelan-pelan dia menghampiriku. Tubuhnya masih telanjang bulat. Sementara akibat permainan tadi, peluhnya membanjiri seluruh tubuhnya. Tubuhnya tampak mengkilat-kilat ditimpa sinar matahari. Dia bagaikan Dewa Cinta yg turun ke bumi siap menebarkan cinta dan birahi kepada pasangan anak adam di bumi ini. Tiba2 dengan sigapnya ia menarikku ke dalam pelukannya dan melumat-lumat bibir dan mulutku. Lindahnya terjulur kedalam mulutku aku pun menghisap lidahnya. Kemudian lidahnya memain2kan lidahku. 

Entah sudah berapa lama kami berciuman panas. Puas melumat-lumat bibirku, bertukar ludah dan mengulum lidahku, ciumannya mulai menjalar ke bawah, ke leherku yg jenjang itu. Aku menekan kepalanya dan meremas-remas rambutnya. Tiba-tiba aku merasakan gigitan mesra yg bikin geli di leher. Meninggalkan bekas gigitan merah. Ah...aku dicupang! Dan dicupang lagi.

Pak Mario dgn sigap mengangkat kaos ku ke atas sehingga kedua tetekku yg ranum dan keras itu terbuka. Sesaat dadaku merasa dingin terkena tiupan angin laut namun tidak lama kemudian aku merasa kegelian ketika mulut pak Mario dgn penuh nafsu menghisap-hisap secara bergantian kedua puting tetekku yg makin keras dan memerah. Menghisap dan menghisap dan terus menghisap. Aku semakin menggeliat-geliat penuh nikmat. ”Ooh ya ya pak Mario. Teruslah pak! Lebih keras! Yeahhh aaaah yeahhhh oooohhh! Lebih keras lagi pak hisapannya! Terus dihisap pak! Oohhh...” Kebetulan pak Mario waktu itu belum sempat bercukur dan kumisnya tumbuh pendek-pendek dan kasar, mirip ijuk. Aku semakin kegelian ketika kumis2 pendeknya menyapu dadaku.

Sambil terus menghisap2 puting tetekku yg sebelah kanan dan mengesek2kan kumis pendek dan kasarnya, tangannya yg kiri meremas-remas tetekku yg sebelah kiri sementara tangannya yg kanan menyusuri pahaku. Aku kegelian nikmat ketika tangannya mengelus2 pahaku terus ke belakang dan meremas bukit2 pantatku yg semok. Sampai di selengkanganku, tangannya masuk ke balik celana dalamku, menyusuri ”hutan” jembut dan akhirnya menemui gua garba, lobang memekku. Aku yg sudah terangsang sejak tadi membuat bibir luar memekku membesar dan memerah. Jari2nya yg besar kasar mengobel-ngobel memekku. Aaaahh betapa nikmatnya. Tubuhku menggelinjang penuh nikmat ketika sekali lagi jari jemarinya yg kasar meng-ubek-ubek memekku!

Basah! Ya membasah! Memekku mengeluarkan cairan bening membasahi jari-jari tangan pak Mario. Pertanda aku sudah sangat terangsang. Saat itu paling enak kalau ada kontol yg ngentot memekku. Pasti memekku sudah licin dan tidak keset lagi. Organ-oragan di memekku (labila mayora dan labila minora) sudah memerah dan membengkak semua. Kalau ada kontol yg masuk pasti akan kejepit erat! Wah pasti keenakan kalau ada kontol yg kejepit memek yg hangat, empuk dan basah! Pak Mario tahu kalau memekku sudah basah dan membasahi jari2nya. Ia kemudian menarik tangannya dan menghisap dan menjilat2 cairan memekku yg membasahi jari2nya dgn nikmat sekali. ”Hmm bau memekmu nikmat sekali.” bisiknya di telingaku. Aku tersenyum. Aku memang selalu menjaga kebersihanku, termasuk organ2 kewanitaanku seperti memekku ini meskipun entah sudah berapa banyak kontol2 yg besar dan panjang2 yg ngentot memekku. Secara rutin aku membersihkan memekku dgn cairan air rebusan sirih. Memekku jadi keset, bersih dan harum spt memeknya anak perawan.

Aku sudah mulai terangsang, makin terangsang dan oohh sebentar lagi pasti orgasme. Pak Mario hebat sekali membuat aku merasa nikmat dan orgasme tapi aku melihat pak Mario belumlah apa-apa. Sepertinya ia masih mampu bercinta beberapa jam lagi dan bermain dalam beberapa ronde. Hebat! Sungguh2 hebat pak Mario!

Pak Mario kemudian merebahkan terlentang tubuhku di atas tikar. Ia kemudian melepaskan kaos dan celana bikiniku. Sejenak ia terpaku memandangi tubuhku dari kepala sampai ujung kaki. Tanpa sadar matanya melotot dan mulutnya ternganga. Sebentuk tubuh yg indah, ramping namun padat berisi dgn kulit mulus kecoklatan. Didadaku menyembul dua bukit kembar, mungil namun padat dan keras dan puting tetekknya yg membengkak dan memerah. Tepat pada sekengkanganku, ia menatapku tajam melihat sebentuk memek yg sudah membengkak dgn bibir labira mayora dan klitorisnya yg memerah dihiasi oleh rambut2 jembut yg hitam lebat bagaikan semak belukar. 

”Tidak kusangka kau memiliki tubuh yg begitu indah, Mulan. Sayang banget kalau dilewatkan. Pasti enak sekali kalau dientot!” katanya penuh kekaguman. Betul pak Mario, memang enak kalau memek itu dientot. Aku sudah tidak sabar pak Mario menerkamku dan mengentot memekku itu.

Kini aku sudah telanjang bulat, rebah di atas tikar siap dientot! Tapi tunggu dulu, tampaknya pak Mario masih punya permainan lagi sebelum sampai pada puncaknya. Dia kemudian merenggangkan kedua kakiku sehingga selangkanganku terbuka. Tampak memekku yg sudah membengkak berwarna merah jambu dihiasi rambut2 jembut yg lebat. ”Wow memek kamu sudah bengkak tuh! Enak banget nih kalo dientot!” katanya. Ia kemudian membenamkan kepalanya ke dalam selangkanganku. Mulutnya kemudian mengecup memekku yg sudah basah! Aaaah! Aooooh! Yaahhhh. Uuuuhhhh! Aku menjerit2 geli-geli nikmat ketika lidahnya terjulur masuk kedalam lubang memekku memain2kan labira mayora, labira minora dan juga klitorisku. Kata orang bagian yg paling sensitif dari memek perempuan adalah klitorisnya. Ia menggigit2 lembut klitorisku dan menarik2nya membuat aku semakin melambung! Aku meremas2 rambut pak Mario dan menekan2 kepalanya lebih dalam tenggelam dalam dekapan selangkanganku. Semakin aku terangsang, semakin keras aku meremas2 rambutnya dan semakin keras aku menekan kepalanya dalam selangkanganku.

Sembari mulutnya mengecup dan menghisap2 memekku, jari jemarinya dengan nakal mengubek-ubek lobang memekku. Aku menggeliat-geliat merasakan geli-geli nikmat. Lidahnya terus menjilat2 lubang memekku. Ooh aku hampir-hampir tak tahan lagi...”Oaaah pak Mario ayolah dientot! Aku sudah tak tahan! Ooooohhhhh aaaah pak Mario aku mohon ayo entot aku...aaaaah! Aku sudah tidak tahan lagi, meratap-ratap dan memohon minta dientot. Rasanya mau mati saja kalau Pak Mario tidak jadi ngentot aku. 

Pak Mario membalikkan tubuhku sehingga aku tengkurap lalu ia menarik pinggangku ke atas sehingga posisiku jadi seperti anjing. Aku mengerti rupanya ia ingin memulai ngentot dgn gaya Doggy. Dengan gaya ini, lobang memekku dan lobang anusku akan terlihat jelas. Ini adalah posisinyg paling enak kalau mau mengentot memekku sekaligus anusku. Aku pun semakin menunggingkan pantatku sehingga lobang memekku makin kelihatan jelas! Aku mengoyang2kan pantatku menggoda dia. Pelan-pelan ia mendekatiku. Kontolnya yg sudah tegak lagi dibimbingnya dgn tangan kanannya menuju lobang memekku. Sebelum ia menusukkan kontolnya kedalam lobang memekku lebih dulu ia mengosok2an kepala kontolnya di depan lobang memekku. Aku pun merasakan geli-geli nikmat waktu kepada kontol menggesek2 lobang memekku. Apalgi ketika kepala kontol itu mengegesek2 klitoris memekku! Rasanya enak sekali, susah dikatakan!

Aku masih mendesis2 nikmat ketika tiba2 kurasakan ada benda keras, besar panjang dan hangat menusuk memekku. Oouch...enak betul! Kontolnya mulai menusuk memekku. ”Aaaah Mulan, memek kamu enak betul! Keset, sempit, hangat dan becek! Ooaaah Uuuuh! Nikamat banget!” Pak Mario melenguh nikmat setiap kali kontolnya menusuk2 memekku. Pak Mario mengangkat pantatnya lalu menekan keras-keras dan dalam pantatnya Blesss! Kontolnya semakin dalam amblas ke dalam memekku. ”Aaaaahhhhhkh!” teriakku. Gerakan maju mundur pantatnya menghujamkan kontolnya ke dalam memekku semakin lama semakin cepat dan keras. Berkali-kali dan begitu cepat! Begitu keras sampai berbunyi pluk! Pluk! Pluk! Pluk! Pluk! Setiap kali kontol itu dicabut dan dihujamkan ke dalam memekku. Dan berbunyi pret! Pret! Setiap kali kontolnya menembus memekku. Aku sudah tidak tahu lagi seperti apa memekku. Mungkin sudah semakin membengkak, memerah dan basah! Memang kata beberapa orang yg pernah ngentot dgnku, memekku becek!

Hingga suatu saat, kontolnya masih menancap dalam memekku, pak Mario mengangkat tubuhku sehingga aku ada di atas tubuhnya. Posisi ini dikenal dgn WOT (woman on the top!) Hebat betul! Entah bagaimana tehniknya, Pak Mario mengubah posisi sex kami dgn kontol yg tetap manancap dlm memekku dan tidak sampai tercabut! Rupanya pak Mario sudah sangat berpengalaman soal urusan ngentot! Ia begitu terlatih bagaikan bintang film porno profesional! Dengan posisi ini, aku dapat melihat dgn jelas wajah pak Mario sedangkan kedua tangan pak Mario bebas merdeka! Aku pun mengoyang2kan pinggulku dgn gerakan berputar2 dan naik turun. Gerakan ini menimbulkan sensasi rasa yg begitu nikmat. Kontolnya serasa berputar2 mengilik2 dan menusuk2 memekku. ”Oooooh! Yaaaah! Aaaahhhhh! Terus Mulan! Teruuuus! Jangan berhenti! Teruuss! Lebih keras! Lebih keras lagi.Yaaaaahhhhh!” Ia berteriak2 penuh nikmat sementara kedua tangannya yg bebas merdeka meremas-remas kedua tetekku. Semakin ia merasa nikmat semakin keras ia berteriak dan semakin keras remasan tangannya pada kedua tetekku. ”Yaaah! Aaaaaah! Uuuuuuhhhhhhkh! Aku pun sama2 nikmat! Aku terus mengoyang2kan pinggulku. Aku ingat artis Inul Daratista terkenal dgn goyangan pinggulnya yg hot di atas panggung membuat banyak mata lelaki terpana, mungkin para lelaki itu membayangkan goyangan pinggul seperti yg aku lakukan ini! Memang betul2 nikmat. 

Aku sebenarnya sudah hampir mencapai puncaknya dan ingin segera selesai tapi pak Mario tampak masih senang bermain-main dgn memekku. Selang eberapa lama kemudian ia mengubah posisi sex kami. Kini aku rebah terlentang dengan kaki yg mengangkang terbuka lebar2 sementara ia sudah ada di atasku, menindih tubuhku. Posisi misionaris! Posisi klasik yg paling umum dilakukan pasangan yg lagi ngentot! Dengan posisi ini, dada, perut, dan paha kami saling bersentuhan, merapat bagaikan dua raga menjadi satu. Barangkali ini yg disebut bersetubuh! Wajah pak Mario begitu dekat dgn wajahku. ”Say, aku ingin melihat wajahmu yg lagi terangsang dan lagi orgasme! Pasti nikmat sekali! Membuat aku makin terangsang!”bisiknya.

Pak Mario mengangkat pantatnya dan menghujamkan keras2 kebawah. Kontolnya menancap dalam2. Aaahhhh Oooouuuuch Yaaaaaah! Aku mendesis2 keenakan. Sementara pantatnya yg semok naik turun, tangannya dengan bebas meremas-remas tetekku. Aku memejamkan mataku, mulutku tak henti2nya mendesis keenakan, wajahku memerah. Pak Mario menatap wajahku tajam sambil berbisik, ”Wulan, kau tampak makin cantik dan seksi kalau lagi horny. Aku makin bernafsu” bisiknya. Ia kemudian melumat2 bibirku.

Pak Mario terus saja mengangkat pantatnya naik turun tidak bosan2nya. Aku merasakan kontolnya menusuk2 memekku. Hmm nikmat sekali sementara memekku semakin basah dan membasah. Suatu ketika aku sudah hampir sampai puncaknya ”Oooh pak Mario, aaaaaakhhhhhh ayo lepaskanlah! Yaaaaah Auuuuhhhh lepaskanlah!’ kataku terus memohon. ”Sabar sayang! Ya ya ya senentar lagi. Yahhhh. Aaaaakkkkkh.” Tiba2 kontolnya terpaku menancap dalam-dalam di memekku. Tidak naik turun lagi. Aku menunggu dan terus menunggu, pertanda sebentar lagi akan keluar. ”Aku kelurkan ya sayang! Terimalah. Yaaah aaaaaakhhhhhh! Aaaaahhhhhh! Pak Mario menjerit keras!Croooot! Croooot! Croooot! Crot! Crot! Cret! Cret! Aku merasakan cairan hangat menjalar dalam memekku. Aduhhh nikmat sekali. Air mani (pejuh)nya sudah keluar, muncrat dari kepala kontol itu membasahi seluruh ruang memekku. Sampailah kami pada puncaknya, puncak asmara! Hebat! Sungguh hebat pak Mario, ia mampu membuatku mencapai orgasme.

Pak Mario masih diatas tubuhku. Kontolnya belum dicabut dari memekku, akan tetapi gerakan yg tadi menggebu2 itu sudah berhenti. Yang ada gerakan2 yg lembut, ciumannya, rabaaannya atau remasannya pada tetekku terasa lembut sekarang. Pak Mario berguling ke samping. Kontolnya tercabut dari memekku dan sudah lemas. Kemudian aku merasakan ada cairan hangat mengalir keluar dari memekku. Tanganku meraba2 cairan itu. Pejuh pak Mario! Cairan itu berwarna putih kental dan berbau harum! Aku menjilat2 jari2ku yg belepotan pejuhnya pak Mario dan menelannya.

Kami berbaring terlentang telanjang bulat kelelahan. Peluh membasahi kesekujur tubuh kami. Kami memandang ke atas, ke dedaunan pohon yg memayungi kami. Sinar matahari samar2 menerobos dedaunan membentuk bayangan diatas pasir. Sementara angin laut yg semilir dgn lembut membelai2 tubuh kami polos. Kami tersenyum puas! Sangat puas!

”Bagaimana perasaanmu, Mulan? Kau puas?” tanya pak Mario

Aku tidak menjawab. Aku menoleh kepadanya memandang penuh arti sambil tersenyum manis. Tanganku memainkan kontolnya yg sudah loyo. Ia mengerti. Wajah pak Mario sangat tampan. Dgn kumis yg tumbuh pendek2 dan kasar serta peluh yg membasahi wajahnya, ia tampak sangat jantan. Dan aku sudah tahu betapa jantannya ia tadi, benar2 jantan seperti kuda liar.

”Kita ngentot tidak pake pengaman, kondom misalnya. Kau tidak takut hamil?” tanyanya. Hmm pak Mario masih perduli juga dgn keamanan.

”Tidak! Aku tidak mau dientot dgn kontol yg pake kondom. Jijik! Rasanya ada karet yg masuk memekku. Lagipula kalo pake kondom jadi kurang nikmat. Kurang alamiah! Saya juga bukan ceweq yg disenggol langsung hamil. Rasanya nikmat sekali merasakan cairan mani yg kental hangat dalam memekku.”

Pak Mario tersenyum. Ia tidak berkata2 lagi.
”Gimana mau lagi?” tanyanya

”Tentu dong! Kalau perlu tidak usah berhenti ngentot terus! Tapi apa pak Mario masih punya tenaga?” tanyaku keheranan padahal tadi rasanya benar2 menguras tenaga kami!

”Jangan kuatir. Aku khan tadi sudah bilang kalau aku punya tenaga cadangan. Yuk kita mulai lagi.” Pak Mario naik ke atas dan menindih tubuhku. Aku tidak mengelak tapi pasrah saja. Pantatnya kembali naik turun lagi, kontolnya menghujam memekku lagi. Kami bercinta sekali lagi tapi kini kami bercinta dgn lembut tidak menggebu2, garang dan brutal seperti tadi. Masih terasa nikmat juga walaupun tidak senikmat tadi. Pak Mario benar. Ia masih punya tenaga cadangan utk main cinta lagi.

Bercinta dgn lembut seperti ini membuat kami bisa menikmati alam sekitar. Di sela-sela desahan nafas kami dan suara leguhan kami, kami mendengar deburan suara ombak, desiran angin laut dan cicit suara burung camar. Kami jadi sadar bahwa kami sekarang ada di alam liar, alam bebas! Aku membayangkan bahwa dulu Adam dan Hawa bercinta di alam bebas seperti ini. Begitu polos, begitu natural. Begitu alamiah. Baru sekarang terasa nikmatnya bercinta di alam liar spt ini. Sedangkan tadi, ketika kami bercinta dgn menggebu2 itu, yg ada hanya aku dan dia!

Tak lama kemudian, berbarengan kami melenguh panjang ”Ooooaaaaahhhhhhhh! Aaaaahhhhhhh!” ketika pejuh pak Mario kembali menyemprot di dalam memekku. Croot! Crooot! Cret!Cet! Sekali lagi kami mencapai orgasme.

Matahari sore bersinar kemerah2an menembus dedaunan menerpa wajah kami yg sedang tertidur kelelahan. Kami segera sadar bahwa senja mulai datang. Kami pun berkemas2, memakai pakaian kami lagi yg hanya seadanya, merapikan rambut kami, menggulung tikar dan beranjak pergi dari tempat itu. Kami naik perahu lagi menuju pulau besar. Butiran2 pasir, bebatuan di pantai, semak belukar dan dedaunan dan serangga2 kecil seakan menjadi saksi pemainan cinta kami yg panas, ganas, brutal dan vulgar.

Tak lama kemudian sampailah kami di sana. Kami bergabung dgn kawan2 kami yg lain. Mereka sedang membakar ikan, udang, cumi2 dan kerang sebagai persiapan makan malam. Kawan2 tidak ada yg curiga kepada kami hanya mas Fahmi menatapku tajam ke bekas2 cupang yg merah di leherku. Hmm sepertinya ia dapat menebak apa yg baru saja kami lakukan. Aku jadi penasaran dan bertekad untuk mengajak mas Fahmi bermain cinta dgnku di lain waktu. Aku ingin tahu siapa yg lebih jantan, pak Mario atau mas Fahmi.

Malam harinya, dikala kami semua sudah beranjak utk tidur, di kamarku aku membuka telapak tanganku dan memandangi dengan mesra beberapa helai rambut jembut kontol pak Mario sebagai kenang2an. Kenang2an bercinta di alam bebas. Sungguh nikmat! Kalau saja aku bisa mengulanginya lagi. 

sumber:www.krucil.com

No comments:

Post a Comment