Friday, June 1, 2012

Life guard

Aku bersama temen2ku liburan ke Bali, diantara ber 4 aku yang paling muda, yang laen dah mahasiwi sedang aku masi sekolah. Karena aku yang paling muda mereka sering ngerjain aku, gak papa si, just for fun. Kami sampe di Bali dah ampir tengah malem, memang si dah ngebook hotel kecil di tepi pantai yang katanya indah banget. Kamar yang dibook adalah satu 
kamar besar dengan 2 double bed sehingga bisa ber 4 satu kamar. aku langsung terkapar di ranjang sedang yang laen masi ja ngbrol didepan kamar yang menhadap pantai. Pelan2 kesadaranku ilang dan aku dah terbuai mimpi, melelahkan sekali perjalanan darat dari Surabaya sampai kemari.

Paginya aku terbangun karena sinar matahari menyorot masuk melalui korden yang sudah dibuka semuanya. kamar menjadi terang benderang. Mataku menyipit karena silau diterpa sinar matahari yang langsung menghantam mukaku. Gak da siapa2 dikamar. Aku bangun menuju ke kamar mandi, pengen pipis. Di kaca kamar mandi ada kertas yang ditempel 
dengan bubble gum, gak da selotip pa lem kayanya, "Say, kami dah pergi, bisnya kamu bobonya kaya kebo gitu, dicolek2 gak bangun2, terpaksa deh ditinggal, mungkin malem baru balik. Have fun ya". Gila bener, aku ditinggal seharian gitu, baiknya kemaren malem ketika sampe aku dikasi amplop yang berisi uang, bisa kupake buat beli makanan hari ini deh. Aku 
kesel banget ditinggal gitu, kemari kan buat jalan2, kalo cuma bengong di hotel seharian ya ngapain jauh2 kemari. Aku gosok gigi, gak da makanan apa2. 

Aku liat keluar kamar, pantainya bener2 indah, pasirnya puti dan bersih dari sampah, karena bukan hari libur sepi2 ja pantainya, kursi buat bermales2an tersebar dibeberapa tempat, hanya beberapa aja yang ada penghuninya, pasangan2 bule setengah umur yang ngabisin usia tuanya dengan jalan2 keseluruh penjuru dunia, enak banget ya. 

aku segera mengenakan bikiniku, membawa sun lotionku dan mencari payung yang kosong dan jauh dari para bule. aku pengen menyendiri aja menikmati keindahan pantainya. Ketika aku sedang menggosokkan sun lotion ke seluruh badanku, ada waitress dateng membawa senampan makanan, "Dengan Inez ya". "Iya, saya Inez, ada apa ya". "Ini dah dipesankan sarapan oleh temen2nya tadi seblon mreka pergi, saya diminta mengantarkan sarapan ini setelah liat Inez keluar dari kamar". Wah baek juga tu kakak2ku, mikirin aku yang ditinggal ndirian, mereka dah pesenin sarapan, lumayan juga deh. Wah big breakfast rupanya, ada roti, buah, dan segelas kopi susu. Mereka tau aku suka dengan makanan kaya gini kalo pagi. Segera kusantap semua yang dihidangkan sampe habis kecuali kopi susunya. Selesai makan, aku mengenakan kacamata hitamku dan tergolek saja di bale dibawah payung sambil menikimati semilir angin pantai. Lama2 aku terlena lagi dan terlelap.

Ketika aku terbangun, disampingku duduk seseorang, life guard kayanya. "Hai, aku ... (dia menyebutkan namanya). Temen2 kamu minta aku menemani kamu hari ini karena mereka akan pulang malem. Ni ada note dari mereka", katanya sambil memberikan note ke aku :"Say, ni cowok keren kita minta nemenin kamu ni ari, terserah kamu mo ngapain ma dia, dia selera kamu banget kan, have fun". Wah makin kurang ajar ni kakak2ku yang pda gelo, masak nyediain cowok buat aku, tapi gak papalah. Tipeku banget si, gak keliatan kaya abege, kulit warna gelap karena terbakar sinar matahai tiap ari, tegap, dada bidang, perut sixpack dan ganteng juga. 
"Memangnya bli gak tugas ni ari kok bisa nemeni Inez". "Kalo weekday gini sepi, ada temen aku yang siaga selama aku nemeni kamu. Apa ni acara ni ari, kamu mo brenang ato mo ngapain, kan dah pake bikini sexy gini". "masak si sexy bli, Inez kan kurus dan asesorisnya juga kecil2". "Itu bukan kurus Nez, tapi ramping, asesoris kamu ya proporsional lah ma bodi 
kamu, makanya kamu tu sexy, aku suka banget ma abege yang sexy kaya kamu". Wah sanjungannya maut juga, seneng aku ngedengernya. "Santai aja ya bli, males ngapa2in". "Bole aja, mo aku apa2in", dia mulai menggoda aku. "Mangnya bli mo ngapain Inez". Dia tertawa. "temen2 kamu bilang kamu pengen have fun ma lelaki ni ari, definisi have fun dengan 
lelaki menurut kamu itu apa, aku siap ja have fun dengan kamu the whole day". Waduh apalagi yang disiapkan para kakak yang edun ni buat aku, kayanya dah menjurus nih. "Disini ada apa selaen maen air di laut". "ya adanya cuman ini, tempatnya sepi dan gak da atraksi apa2, sehingga kalo kemari ya banyakan tamu cuma pengen relax saja the whole day". "O gitu ya, bosen dong lama2". "Makanya kita have fun ja yuk, pasti kamu asik deh have man ma aku". 

Tiba2 aku merasakan tubuhku panas, gak tau kenapa. Dia pindah duduk disebelah aku dan meletakkan tangannya di pahaku. Aku kaget dengan move nya ini, tapi kudiamkan aja. Tangannya mulai mengelus2 pahaku, dari luar kearah paha dalam, rasa panas di tubuhku berubah menjadi gairah, aku jadi pengen lebih. aku keinget betapa panasnya cowokku kalo 
mengelus aku kaya gini, ujung2nya pasti aku digelutin abis2an. Inget itu aku jadi mulai horni, palagi elusan tangannya mengarah makin keatas, ke selangkanganku. Diremasnya pelan selangkanganku yang masi tertutup cd bikiniku. "Aaaah bli", aku sudah terangsang karena elusannya. Dia menyuruh aku menghabiskan minuman yang tersedia, karena tinggal itu yang masih ada di nampan. Segera kutenggak abis, rasanya badanku makin panas, kayanya tu kopi susu ada apa2nya deh. Belon aku sempet mikir lebih lanjut, dia bangun dan membopong aku.

Aku kaget tapi ya diem aja dalam pelukan lelaki ganteng itu, Dia menggendongku kembali ke kamar. Ini rupanya yang dimaksud temen2ku dengan have fun dengan lelaki, aq nikmati ja, kebetulan dah lama banget gak have fun ma cowokku.Di kamar aku dibaringkan di ranjang, dia menutup korden sehingga suasana mendari temaram karena lampu tidak dinyalakan, sinar matahari cuma bisa ngintip dari sela antara korden 
dengan tembok. "Katanya kamu pengen ngerasain nikmat ya Nez". "Kata siapa". "Kata temen2 kamu, makanya aku si seneng ja berbagi kenikmatan dengan abege sexy kata kamu". 

Dia berbaring disebelahku di ranjang, dan mulai mengelus2 toketku, diremasnya pelan2 sembari menciumi telingaku, aku menggelinjang karena ulahnya, remasan di toketku makin keras. Aku meringis dan mendesah lebih panjang. Sementara lidahnya menjilati leherku, kembali ke atas menggelikitik kupingnya dan menyapu wajahku. Sementara itu dia dah 
mengurai ikatan bra bikiniku sehingga benda itu segera meninggalkan tubuhku. "Napsuin banget toket kamu Nez, puting kamu imut masi pink lagi, jarang diemut ya Nez". Aku hanya terdiam aja. "Cowok kamu ngapain ja kalo duaan ma kamu".

Tangannya kembali bekerja dengan lembut di kedua toketku. Sesekali tangan nakal itu memilin-milin putinguku kemudian meremasnya lagi dengan lembut, lalu putingku ditekan dan ditarik sampai membuatku menjerit pelan karena sensasi nikmat yang ditimbulkannya. 

dia memutar tubuhku hingga kini kami saling berhadapan, sementara kepalanya tepat berada di depan toketku yang mulai mengeras dengan putingnya yang telah memerah. Sebuah senyum simpul terlukis di wajahnya, lalu dia membenamkan wajahnya di belahan kedua toketku. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat di sana, kemudian seperti 
seekor anjing yang sedang mengendus bebauan, hidungnya bergerak mengitari kedua toketku, ini menambah rasa geli dan nikmat yang kurasakan. 

Akhirnya mulutnya memangsa salah satu putingku yang telah memerah dan mengeras. Di dalam mulutnya putingku mendapat serangan yang teramat dahsyat, lidah itu bergerak melingkar-lingkar di putingku sementara giginya menggigit-gigit halus toketku. Ia melakukannya bergantian pada kedua toketku. Dan ini sangat menyiksa batinku hingga kulampiaskan dengan menjambak rambutnya yang gondrong ikal itu. 

Kedua tangannya mulai turun ke arah pantatku dan mulai meremasnya dengan lembut. Hisapan, jilatan dan gigitan pada toketku, dan remasan pada sepasang pantatku yang kencang membuatku semakin tak dapat mengontrol diri. Aku bisa merasakan bagaimana selangkanganku sudah sangat basah dan lembab, sementara belum ada tanda-tanda bahwa 
ia akan segera menyelesaikan permainannya pada bagian-bagian sensitif pada tubuhku. 

Tangannya tetap asyik bekerja di pantatku dan mulutnya terus aktif memangsa sepasang toketku. Tangannya turun kebawah dan mengurai ikatan cd ku. Jembutku yang alus sudah basah oleh lendir yang keluar dari liangaku dan mengeluarkan bau khusus yang merangsang. "Wah sudah basah banget nih Nez. Gimana dong..?" godanya nakal. "Bli sih nakal.. Bikin Inez terangsang hebat. Pokoknya bli harus tanggung jawab" Ia hanya tersenyum mendengar jawabanku, aku sudah terbaring di kasur tanpa ada benang yang melekat pada tubuhku. 

Ia langsung menindih tubuhku. Dengan nakal dia mencium bibirku lembut dan saat aku ingin membalasnya, bibirnya sudah bergerak turun ke arah leher sampai akhirnya mendarat di dadaku. Di sini bibir itu berhenti sejenak untuk mengemut putingku bergantian. setelah puas di sana bibir itu kembali bergerak turun. Dan ketika mulai menyentuh jembutku, bibir itu kembali berhenti dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat perbatasan antara bagian yang berambut dan yang tidak. 

Aku yang benar-benar telah terbakar oleh birahi jadi tak sabar. Kujambak rambutnya dan kuarahkan kepalanya ke arah pangkal pahaku. Sebuah lenguhan panjang keluar dari mulutku saat lidahnya menyentuh bibir mekiku.

Setelah itu ia membentangkan kedua belah pahaku lebih lebar, kemudian kepalanya kembali tenggelam di selangkanganku. Tanpa membuang waktu, bibirnya mulai melumat bibir mekiku yang sudah sangat basah. Tubuhku menggelinjang hebat, sementara kedua tangannya merayap ke atas dan langsung meremas-remas kedua toketku. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati liangku dan meremas toketku yang kenyal dan putih ini. Lidahnya yang hangat mulai menyusup ke dalam liangku. Tubuhku terlonjak dan pantatku terangkat ke atas saat lidahnya mulai mengais-ngais bibir mekiku. Diringi desahan dan erangan dari bibirku, tanganku menarik kepalanya lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku, sedangkan pantatku selalu terangkat seolah menyambut wajahnya yang masih tenggelam di selangkanganku. 

Aku semakin megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang amat sangat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geli dan nikmat ketika bibir dan lidahnya menjilat dan melumat bibir mekiku. Tubuhku bergetar dan 
mengejang. Aku mengejat-ngejat dan menggelepar saat bibirnya menyedot klitku dan lidahnya mengais-ngais dan menggelitik klitku. "Akhh.. Akhh.. Ohh.." Dengan diiringi jeritan panjang akhirnya aku merasakan orgasme yang teramat nikmat. Benar-benar dia pandai memainkan lidahnya, hingga pantatku secara otomatis terangkat dan wajahnya makin ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah mengalami orgasme yang sangat hebat tadi. 

Lalu dengan tenang ia membersihkan cairan kenikmatan yang masih terus mengalir keluar dari liangku, sementara aku masih menetralisir aliran nafasku yang tersengal-sengal setelah mencapai puncak orgasme yang luar biasa. Rasanya seluruh tubuhku remuk dan pegal, kemudian dia ke kamar mandi untuk berkumur sebentar. Beberapa saat kemudian dia kembali sudah dalam keadaan telanjang bulat dan langsung berdiri di samping kepalaku dengan batang berdiri tegak menantang ke arahku. Aku merinding melihat besarnya batangnya dan saat membayangkan bagaimana rasanya saat batang besar itu memasuki liangku. Hasrat yang sempat turun itu mulai naik lagi. Saat tanganku hendak memegangnya, ia bergerak mundur hingga membuatku menjadi bingung. "Hari ini biarkan aku saja yang muasin kamu ya.." ucapnya sambil duduk di tepi kasur. "Hari ini aku pengen sepuasnya menikmati setiap mili tubuhmu" katanya tersenyum sambil membelai rambutku yang awut-awutan. "Hari ini aku pengen membuat kamu mencapai kenikmatan sampai mau pingsan.. Mau kan..?" "Ya udah.. Terserah bli aja.." jawabku, hebat juga tu para kakak edun ngatur acaraku ni ari, pantes aku ditinggal ndirian. Memang si kalo denger crita mreka maen ma om2 aku suka horni ndirian karena aku cuman maen ma cowokku jadi pengalaman lendirku terbatas banget. Pernah aku bilang, aku mo ikutan mreka maen ma om2, mreka bilang kamu masi anak kemaren sore, jadi blon waktunya. Mungkin ini ksempatan yang mreka 
create buat aku maen dengan lelaki laen selain cowokku. Kayanya mrejka naruh sesuatu di kopi susu yang aku minum, pantes aja aku cepet banget trangsangnya, padahal cuma dielus pahaku aja.

Kemudian dengan tersenyum ia mencium keningku yang dilanjutkannya dengan mencium kedua mataku, lalu bibirnya mengecup hidung dan kedua pipiku. Setelah menggosok-gosokkan hidungnya dengan hidungku, bibirnya mengecup pelan bibirku. Dengan mesra aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya dan menariknya agar lebih puas, aku ingin menikmati permainan lidahnya dalam mulutku karena tadi aku merasa lidah itu terlalu cepat turun ke bawah. Lidahnya mulai menari-nari di dalam rongga mulutku, dengan lihainya lidah itu menelusuri setiap sudut rongga mulutku. Sementara gerakan lidahku tidak dapat mengimbangi pergerakan lidahnya yang sangat liar. Dan itu menimbulkan sensasi nikmat yang memabukkan. Apa lagi saat kedua tangannya kembali meremas-remas kedua toketku telah mengeras lagi. Toket berukuran 32B itu seakan tenggelam dalam genggaman tangannya yang besar. 

Ia lalu memegang batangnya dan ditusukkannya ke celah bibir mekiku yang sudah sangat licin. Dengan lembut dia mendorong pantatnya sampai akhirnya ujung kontinya berhasil menerobos bibir mekiku hingga membuat tubuhku menggeliat hebat ketika ujung konti yang besar itu mulai menyeruak masuk. Perlahan namun pasti rasa nikmat mulai kurasakan dari 
arah selangkanganku. Kenikmatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batangnya luar biasa nikmatnya. Liangku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung topi batangnya 
yang bergerak maju mundur secara perlahan. Dia terus menerus mengayunkan pantatnya, sementara keringat kami berdua semakin deras mengalir dan mulut kami masih terus berpagutan. 

"Akkhh.. bli.." aku menjerit perlahan saat kurasakan betapa batangnya menyeruak semakin dalam dan serasa begitu sesak memenuhi liangku. Batangnya terasa berdenyut-denyut dalam jepitan liangku. Apa lagi lidahnya mulai menyapu-nyapu seluruh leherku dengan ganasnya 
hingga bulu kudukku serasa merinding di buatnya. Aku tak sadar saat ia kembali mendorong pantatnya hingga batangnya yang terjepit erat 
dalam liangku semakin menyeruak masuk. Aku yang sudah sangat terangsang menggoyangkan pantatku untuk memperlancar gerakan batangnya dalam liangku. Kepalaku bergerak-gerak liar merasakan sensasi hebat yang sedang kualami. Liangku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah dari dalam diriku. 

Bless.., dengan perlahan tapi pasti batang yang besar itu melesak ke dalam lubangku. Mekiku terasa penuh sesak oleh batangnya yang besar itu. Terasa kehangatan batangnya dalam jepitan liangku. Batangnya mengedut-ngedut dalam jepitan lubangku. Kemudian dengan perlahan sekali ia mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batangnya menelusuri setiap mili liangku. Ini menimbulkan sensasi yang teramat nikmat untukku. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibirnya sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya. Ia mendengus perlahan pertanda bahwa birahinya sudah mulai meningkat sementara gerakan 
batangnya semakin mantap di dalam liangku. Aku dapat merasakan bagaimana batangnya yang keras menggesek-gesek dinding mekiku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batangnya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan nya yang menarik batangnya sehingga hanya ujung batangnya yang masih terjepit di dalam lubangku. 

Lalu ia mendorong batangnya secara perlahan hingga ujungnya seolah menumbuk perutku. Ia melakukannya berulang-ulang. Aku merasa ada semacam sentakan dan kedutan hebat saat ia menarik batangnya dengan cepat. Gerakannya ini membuat napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang terus naik dan tak tertahankan. Besarnya batangnya membuat liangku terasa sempit. Sangat terasa sekali bagaimana nikmatnya batangnya menggesek-gesek dinding liangku. 
Secara refleks aku mencoba mengimbangi genjotannya dengan menggoyang pantatku. Semakin lama genjotannya semakin cepat dan keras, sehingga tubuhku tersentak-sentak dengan hebat. Slep.. slep.. slep.. bunyi gesekan batangnya saat memompa liangku. 

"Akhh..! Akkhh..! Oohh..!" erangku berulang-ulang. Benar-benar luar biasa sensasi yang kudapatkan. Ia benar-benar menyeretku ke surga kenikmatan. Tak berapa lama kemudian aku merasakan nikmat yang luar biasa dari ujung kepala hingga ujung mekiku. Tubuhku menggelepar-gelepar di bawah genjotannya. Aku menjadi lebih liar dan menyedot-nyedot lidahnya dan kupeluk tubuhnya erat-erat. "Ooh.. Oh.. Akhh..!" aku menjerit ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Tahu bahwa aku hampir orgasme, ia semakin kencang menggerakkan batangnya yang terjepit di liangku. Saat itu tubuhku semakin menggelinjang liar di bawah tubuhnya yang kekar. Tak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. 

"Oohh.. Aauuhh.. Oohh..!" jeritku tanpa sadar. Secara refleks jari-jariku mencengkram punggungnya. Pantatku kunaikkan ke atas menyongsong batangnya agar bisa masuk sedalam-dalamnya. Lalu kurasakan liangku berdenyut-denyut dan akhirnya aku merasakan tubuhku serasa ringan bagaikan kapas. Aku mencapai orgasmeku. Gerakanku semakin melemah setelah mencapai puncak kenikmatan itu. Ia lalu menghentikan 
gerakannya. 

"Enak kan Sayang.." bisiknya lembut sambil mengecup pipiku. Aku hanya terdiam dan wajahku merona karena rasa nikmat. Ia yang belum mencapai klimaks membiarkan saja batangnya terjepit dalam liangku. Ia sengaja membiarkan aku untuk menikmatinya. Aku kembali mengatur napasku, sementara aku merasakan batangnya mengedut-ngedut dalam jepitan liangku. Tubuh kami berdua sudah mengkilat karena peluh yang membanjirinya. Sangat kontras kalo diliat, tubuhnya yang legam karena terbakar matahari menindih tubuhku yang putih mulus. 

Setelah beberapa saat, ia yang belum mencapai klimaks kembali menggerak-gerakkan batangnya maju mundur. Gerakannya yang perlahan, lembut dan penuh perasaan itu kembali membangkitkan birahiku yang telah sempat menurun. Kucoba menggoyangkan pinggulku seirama gerakan pantatnya. Rasa nikmat kembali naik ke ubun-ubunku saat kedua tulang selangkangan kami saling beradu. Gerakan batangnya semakin lancar dalam jepitan liangku. 

Aku yang sudah cukup lelah hanya dapat bergerak mengimbangi ayunan batangnya yang terus memompaku. ia semakin lama semakin kencang memompa batangnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi dan leherku dan kedua tangannya meremas sepasang toketku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu, nafsuku kembali merambat 
naik menuju puncak. Dapat kurasakan bagaimana kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh tubuhku. 

Bermula dari selangkanganku, kenikmatan itu menjalari putingku dan naik ke ubun-ubun. Aku balik membalas ciumannya. Pantatku bergerak memutar mengimbangi batangnya yang dengan perkasanya menusuk-nusuk lubangku. Gerakannya semakin liar dengan napas yang mendengus tak beraturan. Pantatku kuputar-putar, kiri-kanan semakin liar untuk menggerus batangnya yang terjepit erat di dalam lubangku. 

Aku pun semakin tak bisa mengontrol tubuhku hingga kusedot lidahnya yang menelusup masuk ke dalam mulutku. Tubuhnya mengejat-ngejat, kemudian jeritan panjang memenuhi kamar saat aku mencapai orgasme untuk yang kesekian kalinya. Sementara gerakan tubuhnya mengejat-ngejat tak beraturan. "Ough.. Ough.. Ughh..!" Dengan napas yang terengah-engah, ia yang berada di atas tubuhku semakin cepat menghunjamkan batangnya. Lalu..Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Aku bisa merasakan bagaimana batangnya menyemprotkan air maninya dalam kehangatan liangku. Matanya membeliak dan tubuhnya berguncang hebat. Batangnya pun mengedut-ngedut dengan kerasnya saat menyemburkan air maninya. Aku bisa merasakan ada **an hangat di dalam sana, nikmat sekali rasanya. Kami mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan. 

Setelah beberapa saat, tubuhnya ambruk menindih tubuhku dengan batangnya yang masih menancap pada liangku. Kurasakan ada cairan yang mengalir keluar dari liangku. Napas kami menderu selama beberapa saat setelah pergumulan nikmat yang melelahkan itu. Lalu kupeluk tubuhnya yang basah oleh keringat, kuciumi seluruh wajahnya. 

"Thank's ya bli. bli memang sangat perkasa" bisikku di telinganya. "Kamu gimana, nikmat gak maen ma aku". Aku mengangguk perlahan. "Masi mau lagi kan, hari kan masi panjang". Aku hanya tersenyum saja dan memeluk tubuhnya erat sekali

Tak lama aku mendengar suara pintu dibuka lalu ditutup lagi, kemudian ada suara langkah kaki yang mendekat keranjang. Aku menoleh, kuliat ada seorang lelaki laen yang sedang memandangi tubuh telanjang kamu yang masi bertindihan. "Tenang Nez, dia temenku, dia akan meneruskan sesi nikmat ini bersama kamu. Masi mau kan katanya". Gila juga tu kakak2ku, aku di 3some ni ari, luar binasa. Dia lalu mencabut batangnya dan memakai celana gombrangnya lalu ... 

Karena orangnya da 2 maka biar gampangnya lelaki yang dah ml in aku disebut bli1 dan temennya bli2, karena aku gak mo nyebut nama ja.Bli1 memakai celana gombrangnya dan masuk ke kamar mandi sementara aku masih ja telentang tlanjang diranjang menikmati yang baru slesai aku nikmati ma bli1, sementara bli2 terbelalak menelusuri tubuh tlanjangku dari rambut sampe ke kaki,"Nez kamu napsuin sekali ya, nikmat gak tadi ma temenku?" "Banget bli". "Bole nimbrung gak nih". Aku hanya tersenyum, wah kejadian ni aku di 3some ma 2 life guard. Bli1 keluar dari kamar mandi, dia tetep ja pake celana gombrongnya, demikian juga bli2, rupanya celana gombrong menjadi seragam para lifeguard disini kali ya. "Nez, cari makan dulu yuk, ato mo pesen ja, dianter ke kamar". "Enaknya gimana ya BLi". "Mending keluar dulu, jalan2 sembari cari makan, dah gitu kan mo berbagi kenikmatan ampe kamu pingsan", kedu bli cengengesan. aku bangun dari ranjang, masuk ke kamar mandi, nyiram badanku di bawah shower supaya seger rasanya, trus aku pake ja bikiniku yang tadi. Ber 3 kami keluar dari kamar, bli1 mengajak aku dan temennya makan ditempat makan yang murmer. "Inez bikinian gak papa kan bli?" "Ya enggak lah, bikini kan pakean wajib prempuan di pantai, tu bule semuanya bikinian". "Tapi kan Inez bukan bule?" "Tapi kamu prempuan kan, sexy banget lagi". Aku senyum ja, trus aku jalan digandeng 2 lelaki perkasa, makin kontras aja, ada abege imut yang putihnya kinclong jalan ditengah digandeng ma 2 lelaki perkasa yang terbakar matahari tubuhnya, jadi kaya telor matasapi diantara 2 helai roti gandum. Kami menuju ke pondok selera, tempat makan yang dimaksud bli1. Banyak juga bule yang makan disini, bule miskin kali jadi makannya nyari yang murmer. Aku gak risi jadinya karena semua prempuan bule, tua muda berbikini ria.

Kami makan sembari becanda2 ber 3, bli2 lucu banget orangnya, bisa bikin suasana ceria dengan humor2nya yang kadang mesum juga, kami ber 3 suka tebahak2 sampe tetamu laen pada noleh, "Sorry", kata bli1 ke mereka, tapi mereka gak terganggu kayaknya dengan ulah kami. Makanan yang dipesen bli1 licin tandas, yang banyak makan mah mreka berdua, aku si porsi makannya dikit, ketawanya ja yang banyak, ampe kringeten ketawa terus. Kami keluar dari pondok selera, aku pengen baring2 lagi dibawah tenda, nurunkan makanan soale kalo balik ke kamar pasti aku langsung dikerjain abis2an ma 2 lelaki perklasa itu.

Mereka nemeni aku berbaring di bawah payung besar, mereka menarik satu dipan lagi dan dijejerkan ke dipan2 yang udah ada, aku berbaing ditengah sedang mreka dikanan kiriku, "Bli pada gak tugas neh, kok ngejagain Inez ja si". "Gak lah, ini juga tugas kan, ada shift brikutnya kok yang tugas". Aku ngantuk berbaring dibawah payung gede itu, biar dipantai panas terik tapi dibawah payung tu sejuk juga dikit karena banyak angin. Mereka membiarkan aku terlena, mereka ngobrol ndiri, aku gak denger mreka ngomong apa, juga gak ngarti karena mreka ngomong pake bahasa mreka juga. Peduli amir, aku mo nikmati ja terlena diudara terbuka gini, sayang gak bisa maen dibawah payung, ide liarku timbul, mendadak aku pengen bertualang sex. "Bli maen dimari bisa gak". "Wah masi siang Nez, harusnya tdi malem kalo mo maen outdoor mah". "Yaah..", aku jawab sekenanya. "Kudu nyari private pool Nez kalo mo maen outdoor siang". "Dimana ada private pool". "Ya kudu pindah hotel, yang mahalan ada yang nyediain private pool". "Ya gak lah, ini ja Inez dibayarin temen2". "Kalo ada en gak usah bayar Inez mau ya". "Mangnya bisa bli". "Temen aku bilang diaada kenalan temen di hotel yang da private poolnya, bisa diatur pinjem beberapa jam, toh lagi low season tamunya dikit, paling ngasi ke orang hotelnya, kami deh yang urus, kamu tinggal enjoy ja, mau gak Nez". Aku cuman ngangguk. "Ya udah, kita langsung kesana ja yuk, kamu gini ja dah cukup kok, kan kita gak nginep disana". "Jauh gak tempatnya Bli". "Gak kok, jalan kaki bentar juga nyampe". 

Kita jalan ja santai menuju ke lokasi yang dimaksud, hotelnya emwah si, kalo gak gak bakalan nyediain private pool segala. Bli2 nyari temennya, trus kami diajak langsung ke halaman belakang dari suite room. Asik si tempatnya, ada pool kecil, saung dengan dipan dan matrasnya, tempat bilan, dan ditutupi rimbunnya dedaunan sehingga sejuk banget. Kami bisa make poolnya aja, gak bisa kedalem suite roomnya, gitu janjiannya bli2 ma temennya. Makanya mreka beli beberapa minuman kaleng karena gak bisa ngambil apa2 dari yang tersedia di suite roomnya. aku liat bli2 ngasi beberapa lembar merah2 ke temennya dan temennya senyum saj sembari memelototin tubuhku, baeknya temennya gak minta ngikut, kalo gak bisa abis aku dikerubutin 3 lelaki. 

Aku tengkurup didipan, "Pijetin dong", pintaku. Bli2 langsung berinisiatif untuk mijetin punggungku. dia mulai membelai pahaku dengan lembut. Setelah beberapa saat, tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati mekiku. tubuhku sering menggelinjang saat dia melakukan pekerjaannya. Setelah beberapa menit kemudian, dia memindahkan sasarannya dan mulai meremas pantatku dengan kedua tangannya. area di sekitar selangkanganku sudah menjadi basah saat dia menjalankan aksinya. 

Akhirnya, dia kembali pada gerakan awalnya tadi pada bagian dalam pahaku dan membiarkan jarinya berada di dekat mekiku. Dia benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang diberikannya terhadap aku, aku mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke matras. Dapat kulihat kontinya sangat menonjol di celana gombangnya pertanda dia dah pengen banget ngerjain aku. bli1 yang udah ngerjain aku ja dah nonjol juga slangkangannya. Bli2 dengan cepat menurunkan clananya. dia tak mampu menahannya lebih lama lagi hingga bergerak menaiki tubuhku dan mulai menggosokkan kontinya naik turun di belahan pantat yang masi tertutup cd bikiniku. Aku bisa merasakan betapa besar dan kerasnya konti yang menekan pada pantatku. Dengan pelan aku mulai menggoyangkan pantatku dengan mata terpejam. 

Bli1 pun melucuti celana gombrangnya dan bergerak ke depanku. Dengan cepat kuraih kontinya yang dah keras banget. Aku bertumpukan pada kedua lenganku dan menghisap kontinya. Aku sungguh sangat terbakar gairahnya hingga kumasukkannya batangnya sedalam mungkin di mulutku tanpa aku tersedak. Karena gede en panjangnya cuma separuh yang muat dimulutku. Dengan posisiku itu, membuat pantatku tepat berada di depan bli2. Bli2 mengurai ikatan cd bikiniku dan membuangnya ke lantai semen. Aku menoleh ke belakang, sementara itu melepeaskan konti bli1 dari mulutku. tubuh bli2 terlihat sangat menakjubkan bagiku, sama si ma bli1 juga. Aku menyukai bentuk tubuh bli2, palagi konti besarnya itu. 

Konti bli2 dah ngaceng maksimal, bli1 mengembalikan perhatianku paka kontinya sedang bli2 berlutut didepan mekiku. Aku meraih dan menggenggam bola bli1 dengan tanganku yang halus sambil memasukkan penis bli1 kembali ke mulutku. Aku mencoba untuk memasukkan konti bli1 sedalam mungkin ke mulutku seperti tadi. Saat aku sedang sibuk dengan urusanku mengemut konti bli1, bli2 mulai menggosok mekiku dari belakang dengan kontinya, kemudian pelan diambleskannya kontinya ke mekiku. Kehangatan cengkeraman dinding mekiku langsung dirasakannya begitu dia melesakkan kontinya ke dalam mekiku. 

Dia mengayun pelan, kedua tangannya memegangi pinggulku agar kontinya dapat lebih dalam masuk ke mekiku saat tangan bli1 berada pada kepalaku menggerakkannya maju mundur sehingga kontinya keluar masuk mulutku. Dia memasukkan batangnya sedalam-dalamnya ke mulutku sehingga aku tersedak. Dia mengendurkan tekanan kontinya dalam mulutku. Aku berusaha mengemut kontinya sambil memaju mundurkan kepalaku sehingga kontinya terkocok di mulutku, sementara bli2 dengan gencarnya menyodok mekiku dari belakang. Aku merasakan bahwa dia menghantam dinding mekiku dengan konti besarnya, biji pelernya yang menggantung menampar2 klitku dengan enjotannya itu sehingga membuat aku menggelinjang kegelian. Bli1 terangsang sekali melihat temennya dengan penih napsu menggenjot aku dari belkang sehingga tak lama kemudian dia mengisi mulutku dengan maninya, cukup banyak keluarnya padahal belum berapa lama dia dah mengisi mekiku juga dengan maninya, luar biasa ni orang, gak da matinya. Mani yang disemburkan ke mulutku kutelan semuanya, saking banyaknya tetep aja ada yang meleleh keluar dari bibirku. Dia mengeluarkan kontinya dari mulutku dan aku menjilati mani yang kececeran disekitar mulutku, "Enak ya Nez". aku tersenyum saja terangguk2 karena enjotan bli2 dari belakang yang gencar.

Karena bli1 dah muncrat dimulutku, bli2 dengan cepat mencabut kontinya dari mekiku dan membalikkan tubuhku agar telentang. Dia tidak segera menancapkan kontinya dalam mekiku tapi mulai mencumbuku. Diciumnya bibirku. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku sampai basah oleh liurnya. 

Dia mulai menciumiku dari telinga, lidah itu menelusuri belakang telingaku juga bermain-main di lubangnya. Dengusan nafas dan lidahnya membuatku merasa geli dan menggeliat-geliat. Mulutnya berpindah melumat bibirku dengan ganas, lidahnya menyapu langit-langit mulutku, kurespon dengan mengulum lidahnya. 

Mekiku semakin merekah karena posisiku yang telentang, apalagi aku sengaja mengangkangkan kakiku. Dia mengelus-elus bibir mekiku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main disana, ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk. "oh.. terus, bli" hanya itu yang keluar dari mulutku. Aku sampai meremas-remas toketku dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mekiku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambutnya yang sedang menyeruput mekiku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah dia melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan mekiku. 
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan mekiku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. "Ayo.. bli masukkan lagi" teriakku. 
Kulihat kontinya masih berdiri dengan tegak. Kuraih benda itu kutuntun memasuki mekiku, tangan kanannya ikut menuntun kontinya. Saat kepala kontinya menyentuh bibir mekiku, dia menekannya ke dalam, mulutku menggumam tertahan karena sedang berciuman dengannya. Ciuman kami baru terlepas disertai jeritan kecil ketika dia mengehentakkan pinggulnya hingga kontinya tertanam semua dalam mekiku. Pinggulnya bergerak cepat diantara kedua pahaku sementara mulutnya mencupangi pundak dan leherku. Aku hanya bisa menengadahkan kepala menatap langit dan mendesah sejadi-jadinya. Tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepala kugelengkan kesana-kemari, kedua toketku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulutnya. Aku memperhatikan kontinya sedang keluar masuk di mekiku. "Ah.. terus bli.. terus!" desahku. "Meki kamu seret amat ya" katanya sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya disusul meremas-remas dadaku. Aku hanya bisa merintih-rintih, aku sudah tak tahan lagi, "Bli.. Inez.. keluar.." teriakku disusul dengan cairan bening mengalir deras dari Mekiku.

Tanpa memberiku istirahat, kemudian dia kembali membalikkan badanku sehingga tanganku bertumpu matras. Kemudian kurasakan kontinya kembali menyeruak ke mekiku. Aku hanya bisa menahan nafas dan menggigit bibir saat kontinya mulai keluar masuk. Aku merasakan nikmat yang tiada tara ketika kontinya dengan cepat menerobos mekiku. Aku terlonjak-lonjak ke depan karena enjotannya. Mulutku megap-megap dan terkadang meringis. 

nampaknya dia masih belum ada tanda-tanda akan orgasme. Aku sudah lemas sekali. Sambil mengoyangkan pinggulnya kepalanya Indra menyeruak melewati ketiakku dan langsung menciumi toketku. Aku hanya bisa merintih dan menjerit sebisaku saat mulutnya dengan rakus menjilat dan sekali-kali menggigit putingku, sehingga membuatku makin ke awang-awang. 

Frekuensi sodokannya makin lama makin cepat, aku mulai menggila dan mulai menjerit sekuat-kuatnya beradu dengan erangannya. Dia mencengkram kedua tangannya di dadaku. Kurasakan kukunya mencengkeram toketku. Aku merasakan sakit disana, tapi tidak sebanding dengan sensasi yang kudapat. Hujaman-hujamannya kurasakan nikmat disekitar tubuhku. 

"Ahh..!" aku tiba-tiba menjerit kecil ketika kurasakan cairanku ingin meledak keluar. Aku mendesah panjang tak kuasa menahan orgasmeku yang kedua bersamanya. Masih dalam suasana orgasme, dia terus mengenjotku, sehingga orgasmeku semakin panjang. Aku tengkurap diatas matras. Dia ternyata sangat hebat, nggak tahu apakah dia tadi memakan obat kuat dulu ataukah memang kemampuannya yang dasyat. Aku hanya mendesah desah saat kontinya itu masih terus menyodok nyodok vaginaku tanpa memberi istirahat. 

Kemudian dia menjambak rambutku sehingga aku tertarik kebelakang. Dia meremas toketku dengan keras. Yang kurasakan sekarang sakit pada rambut dan toketku tetapi sangat nikmat pada mekiku. "Sebentar lagi.. sebentar.. lagi..!" erangnya. 

Aku sudah sangat lemas, hanya tarikannya pada rambutku yang menopang tubuhku. Kemudian dengan tiba-tiba dia melepaskan kontinya dan kembali menelentangkan tubuhku. Aku bisa melihat kontinya yang mengkilat gara-gara cairan cintaku. Dengan sekali sentakan masuklah kontinya yang besar itu ke mekiku. Aku hanya bisa mendesah dan mengerang, tak kuasa mengalami sensasi yang kualami. 

Setelah lima menit menyodok dengan gaya itu. Dia mengeluarkan kontinya dari mekiku, kemudian digesek-geseknya kontinya di toketku, karena toketku gak gede jadi gak bisa menjepit kontinya dengan sempurna. Tapi dia terus saja mengenjotkan kontinya dijepitan toket imutku. Aku hanya bisa mendesah-desah setiap kontinya melewati pangkal dadaku. Kemudian kulihat dia mengerang sambil menyebut namaku, dan muncaratlah maninya, mirip susu kental itu di wajah dan mulutku. Aku yang sudah lemas hanya bisa membuka mulut. Kurasakan maninya dari wajahku mengalir masuk ke mulutku. Aku hanya bisa ternganga menikmati suasana itu. Sampai cairan maninya masuk ke sela-sela mulutku. Setelah puas menuntaskan hajatnya dia memintaku membersihkan barangnya. Dengan terpaksa aku bangun dan mulai membersihkan kontinya. Kemudian kami sama-sama ambruk. "Kamu hebat, Nez", katanya. 

Bli1 menjadi sangat bernapsu menonton live show kami, kontinya sudah tegak dengan kerasnya. Dia mendekatiku dari belakang. Dia duduk di matras disebelahku yang masi telungkup kelelahan. Bli2 mengambilkan minuman yang tadi dibeli dan diberikan ke aku, segera kutenggak abis. "Bocor ya Nez tempatnya", godanya. "Bis bli kuat banget si ngenjot Inez, ampe Inez lemes banget gini. Ni bli yang satu dah siap2 juga ya". "Kan katanya mau nikmat sampe pingsan Nez", kata bli1 sambil tertawa. Dia mengelus-elus lenganku kemudian mendekatkan mulutnya ke leherku. Dijilatinya dari atas sampai ke bawah. Tangannya yang kasar meremas-remas toketku sementara tangannya yang lain mengelus-elus pantatku. 
Tangannya bergerak dari toket ke punggungku. Aku mendesah sambil menggigit bibirku. Bibirnya menjilati punggungku dan sesekali kepalanya menyeruak melewati ketiakku untuk mengulum putingku. Kemudian dibentangkannya pahaku lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jarinya menyusup ke pinggir mekiku, mula-mula hanya mengusap-ngusap bagian permukaan saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan mencari liangku. "Oh.." hanya itu yang keluar dari mulutku. 
Kurasakan benda basah menggelitik klitku. Bli1 mengangkat pinggulku sedikit sambil menjilati belahan mekiku, bukan cuma itu dia juga mencucuk-cucukan jarinya ke dalam lubangku sehingga mekiku makin lama makin basah saja. 

Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan lidah serta jarinya pada mekiku, tubuhku mengejang dan cairan cinta menyembur dengan derasnya, aku telah dibuatnya orgasme. Tubuhku lemas dan penuh keringat. 
Kemudian dia menyelipkan kontinya diantara selangkanganku lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat kontinya pelan-pelan memasuki mekiku. Setelah masuk semuanya langsung digenjotnya. Mula-mula perlahan-lahan tapi lama-lama makin cepat. Aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigit bibirku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri-kanan sehingga rambutku pun ikut tergerai kesana kemari. 

mulutku mengap-mengap mengeluarkan rintihan terlebih ketika tangan kasar itu meremas-remas kedua toketku sambil sesekali dipermainkannya putingku yang sudah mengeras. "Ooohh.. enak banget Nez " celotehnya. 

Setelah 15 menit kurasakan genjotannya makin lama makin cepat. Ditambah remasannya di toketku yang semakin kuat. Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan kontinya pada mekiku, tubuhku mengejang dan kurasakan cairan cintaku menyembur dengan derasnya. 

"Ooohh.. Nez.. aku.. keluar!" dan disusul "Creett..creet.." maninya menyemprot dengan deras ke mekiku. Kurasakan maninya mengalir di sela-sela bibir mekiku. Aku sangat lelah sekali. Dia menopang tubuhku agar tidak jatuh. "Bli, Inez dah mo pingsan, bli2 dah kenyang kan". Yang kutanya menggelengkan kepalanya, wah bisa abis aku kalo ditancep lagi pada kondisi seperti ini. "Istirahat dulu ya, Inez lemes banget". "Oke say, kita berendem di pool aja biar stamina cepet baliknya, ni minuman yang tadi dibeli masi banyak, masak mo dibawa balik ke hotel kamu". Kami bertiga lalu berendem di pool, tetep bertelbul tentunya. aku berada ditengah. Bli2 kembali crita yang lucu2 sehingga aku jadi terpingkal2 dibuatnya. Suasana ceria cepet sekali mengembalikan staminaku, ditambah minuman energi yang kuminum.

Setelah beberapa lama bli2 dah pengen ngerjain mekiku lagi. Aku diajaknya kembali ke matras. Kakiku dikangkangkannya dan wajahnya mendekat ke mekiku. sambil mengorek-ngorek liangku dengan jarinya, diemutnya klit dan mekiku. Aku menjadi menggelinjang karena ulahnya, napsuku kembali naik. Kayanya bakal dikerjain berdua ni aku. Bli2 melepaskan bibirnya dari mekiku dan merentangkan kedua pahaku, betisku dinaikkan ke bahunya. "Nez.. aku masukin ya". Aku melihat miliknya mulai mendesak masuk ke mekiku, "Ahk..ahh..!" itulah yang keluar dari mulutku saat dia menekankan dalam-dalam kontinya hingga amblas seluruhnya, aku meringis sambil mencengkram lengannya. "Ooohh.." dia mendesah setelah berhasil menancapkan kontinya di dalam mekiku. 

Aku mulai merasakan kontinya bergerak keluar masuk pada mekiku, mula-mula gerakan itu lembut, namun lama-lama bertambah kencang dan kasar. Aku mendesah-desah tidak karuan. Ditambah lagi tangannya yang ikut serta menggerayangi toketku. Semakin membuatku menjadi-jadi. 
Bli1 mulai mendekat. Dia ikut menjamah dan memilin toketku. Sambil sesekali meremasnya dengan kasar. "Akkhh..!" eranganku tertahan tatkala bibirku dilumat bli1 dari samping. Akupun merespon cumbuannya, lidah kami saling beradu. Aku sudah telanjur dilanda birahi. Sambil mencium bibirku, bli1 meremas dadaku. Kemudian dia melepaskan mulutnya dari bibirku. Kontinya yang sudah menegang langsung ditancapkannya ke mulutku. Aku mulai memaju-mundurkan kepalaku. Kujilat dan kuhisap. Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati biji pelirnya. Dia makin mendesah desah. 

Kemudian bli2 membalikkan tubuhku dan menyuruhku menunggingkan pantat, dia ingin doggy stile. Akupun mengangkat pantatku memamerkan mekiku. "Oouuhh.. bli" itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat kontinya kembali amblas ke dalamku. Dia mulai mengayunkan pinggulnya mula-mula lembut dan berirama, namun semakin lama frekuensinya semakin cepat dan keras. Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sesekali beradu dengan erangannya. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada toketku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku. 

Bli1 meredam suaraku dengan menjejelkan kontinya ke mulutku, sehingga membuatku tidak bisa lagi menjerit. Dia memaju mundurkan penisnya di mulutku, sambil sesekali tangannya bermain di toketku. 

Diserang dari dua arah begini sungguh membuatku kewalahan hingga akhirnya terasa dinding-dinding mekiku berdenyut makin kencang dan erangan panjang keluar dari mulutku disertai mengejangnya tubuhku. Tubuhku lemas dalam pelukan mereka. Tapi bli2 belum tampak mereda, dia masih bersemangat menyodokkan kontinya tanpa mempedulikan mekiku yang terasa ngilu. 

Bli1 semakin semangat memaju-mundurkan kontinya di mulutku, dan akhirnya muncrat lebih dulu di mulutku, dia melenguh panjang dan meremas-remas rambutku saat aku mengisap maninya, kutelan semuanya, tapi saking banyaknya ada sedikit yang menetes di bibirku. Bli2 juga sepertinya sudah mau orgasme, tampak dari erangannya dan cengkeramannya yang makin erat pada payudaraku. Maka kugoyang pinggulku lebih cepat sampai kurasakan cairan hangat memenuhi mekiku. Akhirnya di**kannya maninya di mekiku. Aku langsung ambruk karena tak kuasa menahan berat badanku. 

"Makasi ya Nez, nikmat banget deh maen ma kamu, kapan kalo kemari lagi nyari aku ya". Aku senyum saja sembari telungkup kelelahan. Bli2 nyemplung ke pool, membersihkan badannya dari kringet yang membanjir, kemudian dia memakai celana gombrangnya dan pergi meninggalkan kami berdua. "Kalo mo pulang, pamit ke temenku aja ya". Aku masi telungkup di matras ditemani bli1. "Kita kembali ke hotelmu yuk Nez, gak enak disini terus". Dengan masi lemes kami nyemplung ke pool sambil membersihkan diri, suitenya gak dipake tapi air poolnya kotor karena keringet kami bertiga tu, bis ini kudu dikuras kayanya, kalo gak tamu yang nyewa suite akan berendem di pool yang airnya dah dicemari kringet kami hihi. Aku mengenakan bikiniku dan bli 1 mengenakan celana gombrangnya. Kamipun pamit kepada temen bli2 dan berjalan gontai ke hotelku. 

Hari dah menjelang magrib ketikai sampai di hotelku. Temen2ku blon pada balik, "Kemana si mreka, gak balik2". "Kan ada aku yang nemei kamu Nez, nikmat ditemeni aku kan". Aku hanya tersenyum dan membaringkan diriku di ranjang. Sambil istirahat sejenak dia tak henti2nya merabai tubuhku. Aku yang sudah lemah hanya bisa pasrah, "Bli masi pengen lagi ya". "Ya Nez, ni ari aku kan blon kluar didalem kamu", jawabnya sambil senyum. tangannya tak lepas2 dari dadaku. Ikatan braku dah diurai kembali . Kadang toketku diremas, kadang putingku dipelintir dan diisap-isap. Hal itu membuat toketku makin mencuat keatas dan berwarna kemerahan. Kulihat kontinya mulai tegang lagi, dia dah melepaskan kembali celana gombrangnya. Kemudian ikatan cd bikiniku yang kena giliran diurai, kami dah kembali bertelbul. Dia lembali meremas toketku dan kemudian menjilatinya. Aku kembali mendesah saat perlahan-lahan mulutnya turun ke perutku dan langsung menjilati mekiku. Birahiku mulai naik lagi. Kemudian kutarik dia agar mendekat ke arahku. Kujilati kontinya yang dah tegang. Dia mendesah-desah sambil memegang rambutku. 

Kemudian dia melepaskan mulutnya dari toketku dan langsung berbaring. Aku mengerti maksudnya. Tanpa diminta lagi aku mengangkangi tubuhnya yang sudah rebah telentang di atas kasur. Aku tanpa ragu menuntun kontinya yang sudah mengeras ke arah mekiku dan aku mengambil posisi menduduki tubuhnya. Dengan bernafsu kugoyangkan pinggulku diatas tubuhnya, aku meraih kedua belah telapak tangannya agar meremasi toketkuku. "Ayo goyang Nez.. oohh!" . 

15 menit dalam posisi 'woman on top' sampai akhirnya tubuhku bergetar seperti menggigil lalu "Aaahh..!!" desahan panjang keluar dari mulutku, kepalaku mendongak ke atas menatap langit-langit kamar. Tubuhku melemas dan ambruk ke depan, ke dalam pelukannya. Dia peluk tubuhku sambil kontinya tetap dalam mekiku, kami berdua basah kuyup oleh keringat yang mengucur. Karena dia belum keluar, kembali mekiku dipompanya dari bawah. Tubuhku bergoyang diatas tubuhnya. Dia melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku. 

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya, sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluknya erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama berapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapannyaa. Dia masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukannyaa terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan dari bawah juga makin dahsyat, putingku disedotnya . Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam mekiku. Diapun muncrat kembali di mekiku. "Nez, nikmat banget deh dari kmaren, makasi banyak ya Nez, kalo mo lagi call aku ja ya". Setelah bebersi, dia pamit dan meninggalkan aku sendirian yang masi terkapar diranjang, aku tertidur karena lemesnya.

Aku terbangun karena ada yang menggoyang tubuhku, kukira ke 2 lelaki itu balik lagi untuk menggarapku lagi, gak taunya temen2ku dah balik. "Pules amat tidurnya, tu aku bawain makanan, gimana, fun dong". "Banget, nikmatnya juga banget, malah aku di 3some, dia tadi bawa temennya". "Wah nikmat banget dong kamu". "Yoi". "Kita juga mau ah maen ma 2 cowok itu, kamu mo maen ma temennya yang laen lagi kali ya". Aku cuma nagngguk sambil makan makanan yang mreka bawain, maklum perutku kroncongan. Mereka kontak bli1, "Bli, besok mau dong kita2 maen ma bli dan temennya. Mau gak". Gak tau dijawab apa oleh bli1. tapi mreka jawab, "Iya bli ber 2 maen ma kita ber 3, Inez maunya ndirian maennya, bli ajak ja temen satu lagi buat maen ma Inez. kalo bisa pinjemin private poolnya lagi dong, ntar kita deh yang bayar tipsnya. Ok deh, sampe besok pagi ya". Wah kenikmatan menungguku besok nih, enjoy aja. 



sumber: www.krucil.com

No comments:

Post a Comment