Tuesday, June 5, 2012

my experience

Namaku Keny. Usiaku kini 17 tahun. Sekarang aku duduk di bangku SMU kelas 3 di salah satu sekolah swasta bertaraf internasional di Jakarta. Tinggi badanku sekitar 172cm, kurus, berkulit sawo matang, dan berwajah biasa saja,. Aku orang yang benar-benar biasa saja. Baik dari penampakan fisik, sampai dalam masalah percintaan. Aku bukan orang yang pintar bergaul apalagi menarik hati perempuan. Temanku pun dapat dihitng dengan jari. Aku lebih sering menghabiskan waktu di depan komputer. Yah, kalau orang-orang bilang ada istilah ”gadget freak” ya mungkin seperi itulah saya. Orang yang lebih mementingkan memiliki peralatan2 elektronik canggih dibandingkan memiliki kekasih. Bahkan sampai saat ini, pengalamanku dengan perempuan masih terbilang nihil. Jangankan seks, pengalaman percintaan terhebatku hanya pergi menonton bioskop dengan teman perempuan saya dan mencium pipinya. 

Tidak ada istimewa memang dari kehidupanku. Hanya saja saya beruntung dilahirkan dalam keluarga yang ”berada”. Ayahku merupakan pengusaha kontraktor real estate yang cukup sukses, dan ibuku adalah seorang staff di departemen luar negeri. Karena kesibukan, keduanya menjadi jarang sekali di rumah. Ayah seringkali meninjau proyek2nya yang berada di luar kota, dan ibu seringkali ke luar negeri untuk urusan departemen. aku merupakan anak tunggal di keluarga ini. Jadi dalam masalah finansial, aku sangat dicukupi oleh orangtuaku, bahkan sangat lebih dari cukup. Walaupun kadang kesepian memang, tapi nampaknya aku sudah tebiasa dengan hal itu. Dengan lebih menyibukkan diri dengan hobiku tentang gadget2 elektronik.

Pengalamanku berawal dari suatu pagi di hari minggu. Saat aku terbangun, waktu sudah menunjukkan pukul 8.15 pagi. Sedikit kesiangan memang bangunnya, karena tadi malam aku pulang agak larut karena harus menghadiri acara ulang tahun teman yang sebenarnya aku sangat malas sekali untuk datang. 

aku keluar kamar, lalu menuruni anak tangga dan mendapati adanya suara seperti seorang wanita sedang bercerita kepada orang tuaku yang kebetulan sedang libur hari itu. Ternyata wanita itu adalah tante frilsa. Ia adalah adik ipar ayah, istri dari om anton (adik kandung ayah) yang sedang sekolah S2 di Houston. 
Tante frilsa memiliki wajah yang cukup cantik, bukan yang sangat cantik. Tetapi ia memiliki tubuh putih yang indah dan sangat terawat. Rambutnya panjang sebahu bergelombang. Usianya kira2 sekitar 34 tahun. 
2 tahun sudah om anton dan tante frilsa menikah dan belum memiliki anak. Namun, kabarnya hubungan rumah tangga mereka sedang goyah. Dari cerita samar2 yang kudengar kini om anton memiliki kekasih di houston sana. Jadi sudah sekitar 10 bulan sejak ia berangkat, hubungannya dengan tante frilsa menjadi retak. Belum ada keputusan resmi bercerai atau tidak, tapi yang jelas sekarang nasib rumah tangganya menjadi menggantung. 
Rupanya tante frilsa sedang mengadu pada ayah dan ibu bahwa kini keadaan bertambah parah dan bank akan menyita rumahnya karena ternyata om anton memiliki hutang yang sangat banyak. Singkat cerita, ia kini tidak punya tempat tinggal dan ayah memberikan solusi kepadanya untuk tinggal bersama kami di rumah.

Kini sudah sekitar 1,5 bulan tante frilsa tinggal di rumah. Tante frilsa berencana mencari kerja, namun sampai saat ini belum ada panggilan keja dimanapun. Karena ayah dan ibu yang sangat sibuk, sepulang sekolah aku jadi sering sekali hanya berdua dengan tante frilsa dirumah. Walupun tidak benar2 berdua, karena ada 1 orang supir dan 3 orang asisten rumah tangga yang tinggal juga di rumah kecil terpisah cukup jauh di halaman belakang rumah. 

Tente frilsa tidur di lantai atas, kamarku dan kamar tante frilsa bersebelahan namun dipisahkan oleh kamar mandi. Jadi ”pemandangan2” indah tante frilsa cukup sering kunikmati. Misalnya saat aku sedang membaca buku di ruang santai lantai atas, tante frilsa sedang di kamar mandi, tiba2 ia keluar kamar mandi hanya dengan sehelai handuk yang melingkar di badannya lalu langsung berlari kecil menuju kamarnya untuk memakai baju. Ataupun saat tante frilsa sedang membaca koran dengan memakai daster terusan sambil duduk tanpa memperhatikan bahwa paha dan cd nya dapat dengan mudah kulihat. Ya kira2 ”pemandangan2” indah seperti itulah yang kumaksud. 

Sampai pada waktu itu mulai lah pikiran kotorku berjalan. Aku menukar salah satu kancing kemejaku dengan kamera pengintai berbentuk kancing yang sudah 2 tahun lalu kubeli di ebay dan belum pernah dipakai sama sekali. Dan kugantung kemejaku di belakang pintu kamar mandi dengan kamera stand by menghadap tepat ke arah shower. 

Tak lama tante frilsa yang saat itu sedang keluar rumah membeli beberapa keperluan pun pulang ke rumah. Ia naik ke lantai atas, dan langsung saja kubilang ”tante, itu kemeja ken yang di belakang pintu kamar mandi jangan sampai basah terus jangan dilipat ya. Biarin aja di situ, jangan diapa2in. Nanti ken mau pake..”. tanpa curiga sedikitpun tante frilsa langsung mengiyakan omonganku. Aku berjaga2 terus di depan kamar mandi. Sampai tiba saatnya tante frilsa berjalan ke kamar mandi membawa handuk. ”tante mau mandi yah?” tanyaku.. ”iya..” . ”sebentar tante aku pipis dulu. Sebentaar aja.” . aku langsung segera masuk ke kamar mandi dan langsung mengaktikan kamera yang sudah kupasang sebelumnya. Aku segera keluar dari kamar mandi. ”sudah tante.. cepet kan? Hehe” sambil lalu kubilang ke tante frilsa. 

Wah, rasanya deg2an sekali waktu itu. Benar2 deg2an. Kira2 pas atau nggak ya tadi masang kameranya? Jatuh ngga ya kancingnya? Ketahuan ngga ya? Aku bertanya2 dalam hati. 20 menit kemudian tante frilsa keluar dari kamar mandi. Lalu langsung masuk ke dalam kamarnya. Aku pun langsung buru2 masuk ke kamar mandi dan mengambil kemejaku yang tidak bergerak sedikitpun posisinya dari saat pertama ku taruh tadi. Tanpa menunggu lagi langsung saja ku lihat hasil rekaman tadi di komputerku. Dan waaaah. Aku sangat terkejut. Kamera menangkap gambar dengan hampir sempurna. Sedikit bagian kepala tante frilsa dan bagian lutut ke bawah tidak dapat tertangkap kamera. Tapi tetap saja aku dapat melihat keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya tanpa tertutup sehelai kainpun. 

Terlihat kulit putih mulusnya, payudaranya yang menggantung agak sedikit turun namun masih tetap sangat terlihat indah. Dengan putingnya yang agak panjangmenantang berwarna coklat kemerahan. Serta bulu halus tidak lebat di atas vaginanya. Wah. Aku tak percaya bisa melihatnya dengan jelas walaupun secara tidak langsung. 

Sejak saat itu aku menjadi semakin kreatif akan pikiran2 jahatku. Beberapa kali aku menaruh kamera2 pengintai di kamar mandi lagi. Untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Sesekali aku taruh pula kamera pengintai di kamarnya. Sampai akhirnya aku mendapatkan hasil rekaman yang mencengangkan. Tante frilsa terlihat sedang terlentang merebahkan dirinya yang telanjang di atas tempat tidur, dan mulai meraba2 tubuhnya sendiri, meremas2 payudara indahnya, dan memasukkan jari jemarinya ke dalam vaginanya sendiri. Ia terlihat sangat menikmatinya. Bahkan sesekali suara desahan halus ”hmmm.. hhhhh,,, ahhhhh.... ” tertangkap oleh telinga kamera. Wah, aku benar2 kaget dan semakin bernafsu dengan tante frilsa. 

Sejak saat itu aku selalu masturbasi dengan melihat video itu. banyak sekali kini koleksi video tante frilsa yang kumiliki. Sampai pada suatu malam, saat aku lagi2 di rumah hanya berdua dengan tante frilsa. Aku sedang melakukan ”rutinitas ku” di dalam kamar, yah apalagi kalau bukan masturbasi sambil melihat video tante frilsa. Aku pasang headphone ditelingaku sambil menonton video itu. 

Sampai tiba2 aku kaget bukan main saat ada sebuah tangan menyentuh pundakku dan langsung menarik headphone ku. ”KEN! Lagi ngapain kamu???” tanya tante frilsa dengn nada agak keras. ternyata tante frilsa sudah berada tepat dibelakangku! Padahal tangan kananku masih di dalam celana sedang memegang penisku yg sudah mengeras. Aku kaget bukan main. Bahkan aku belum sempat menutup video tante frilsa yang kutonton.. aku bener2 masih belum sadar kalau videonya masih dalam keadaan playing terus. ”ehh.. mm... tantee.. eee.. ngga tante... ngga ngapa2in kok...” jawabku gugup. ”wah tante bilangin ayah baru tau rasa loh kamu!!” ancam tante frilsa yang sepertinya ngga sadar kalau video yang kutonton di komputer itu videonya karena memang posisi wajah tante frilsa di video itu tidak begitu terlihat. 

Sampai akhirnya ”loh loh lohh??? Itu video tante yah??? Kamu ngintipin tante???” tanya tante frilsa dengan nada agak sedikit marah. ”aduuh tante maaf bangeet tante.. terserah deh tante mau marah kayak gimana sama aku.. tp jangan bilangin ayah ibu yah tante.. ” aku benar2 panik saat itu.. bingung harus ngapain.. 

tapi tiba2 tante frilsa mengendurkan urat wajahnya lalu berkata”emangnya kamu onani ngeliat video tante bisa klimaks gitu?”.. kaget setengah mati aku dengar tante frilsa bertanya kayak gitu.. dengan bodoh dan polosnya aku jawab aja ”mmm.. eee.. bisa tante.. udah sering kok.. upsss..” situasi ini benar2 bikin aku gugup ngga karuan.. ”oh ya??” jawab tante frilsa menantang seraya dengan kasarnya memeluk tubuhku dari belakang dan mulai menciumi dan menjilati bagian belakang kupingku. Aku terdiam. Bingung harus berbuat apa. Tangan tante frilsa menggerayangi badanku. Bahkan sesekali ia meremas penisku. Aku benar2 gugup. Ia tak henti2 menjilati leherku.

”Ken.. hmmm.. slurppp.. bener kamu nafsu sama tante?? Hmmm... hhhh... ” tanyanya sambil tidak berhenti menciumi leherku dan meraba tubuhku.. ”iya tante... bener tante.. ” jawabku tanpa pikir panjang lagi.. tiba2 ia putar kursi komputerku.. kini aku menjadi duduk mengahada ke arah tante frilsa.. tiba2 ia menunduk dan jongkok tepat di depanku sambil menarik celana pendekku.. tanpa berkata apapun ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya.. ”ahhhh.. tante,,, hhhhh.. tante.. ” jeritku yang benar2 kaget dengan rasa nikmat ini.. dengan lihainya ia memainkan penisku keluar masuk mulutnya.. seluruh bagian penisku tak luput dari jilatan lidahnya.. ”ahhhh enak sekali tante...” 

lalu perlahan tante frilsa bangun dari duduknya dan perlahan melepaskan penisku dari mulutnya.. ia berdiri di depanku sambil membuka 4 kancing daster putihnya lalu menjatuhkan dasternya ke lantai.. 

ia kini hanya berbalut bra dan cd hitam brukat bermotif yang sangat seksi. Dadanya membusung sesak. Ia naik ke atas pangkuanku. Menciumi keningku,, sambil beberapa kali menempelkan payudaranya ke wajahku.. tanpa berkata apa-apa ia melepas kaitan bra nya.. perlahan melepas bra, dan membiarkan kedua payudara indahnya tepat berada hanya 5 cm di depan wajahku tanpa terbungkus apapun.. tangan kirinya meremas2 payudaranya sendiri.. tangan kanannya mencari2 tanganku dan mengarahkanku untuk meremasnya.. ia mendorong badannya ke depan.. memaksaku memasukkan putingnya kedalam mulutku.. tanpa ragu kulumat puting indahnya.. tangan tanter frilsa menjambak2 kecil rambutku.. pantatnya kurasakan juga bergoyang2 kecil mencoba menempel2kan vaginanya yang masih tertutup cd pada penisku.. ”ahhh... hmmm.. pelan2 aja ken.. ahh.. hmmmhhhh.. ken.. ahhh.. kenn..” desah tante frilsa sambil memprotes lidahku yang bergerak terlalu cepat.. aku mulai membiasakan diri dengan situasi ini.. kadang tanganku meremas2 pantatnya sambil menarik2nya agar lebih dekat dengan penisku.. 

tak lama, tante frilsa bangun dari pangkuanku dn melepas cdnya.. ia melepas kausku dan celanaku yang masih setengah terpakai di betisku.. ia kembali menghisap penisku.. tak lama tapi, ia membiarkanku tetap duduk dan ia langsung naik ke atas pangkuanku lagi. Dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Tidak susah sama sekali ia memasukkannya. Selain penisku tidak terlalu besar, lubang vaginanya juga sudah sangat basah dan pasti sudah sangat terlatih dalam hal ini.. dengan mahirnya iya bergoyang2 di atas tubuhku.. mengeluar masukkan penisku ke dalamvaginanya.. ”ahhh.. ohhhh.. ahhh.. hmmmmhhh... ahhhhh... ” suara kami berdua beradu.. 

”ken.. ke kasur kamu aja yuk ken.. ” ajak tante frilsa sambil bangun perlahan melepas penisku keluar dari vaginanya.. langsung ia tiduran terlentang di atas kasurku.. ia bentangkan kedua pahanya seakan menyodorkan vaginanya kepadaku.. aku mncoba petualangan lain.. tidak langsung kumasukkan penis ku.. tapi perlahan ku sentuh vaginanya dan kujilat dengan lidahku.. rasanya asin sekali.. wangi memang.. tapi ada sedikit bau2 yang sebenarnya aku tidak terlalu suka.. tapi aku sangat menikmatinya.. ”ahhh kennn.. jangann kenn... nanti tante bisa keluar sayanggg... jangann dulu sayangg... ahhh... ” tante frilsa keenakan kujilati vaginanya.. aku lepas lalu lidahku dari vaginanya..

kumasukkan penisku yang udah sangat mengeras ke dalam vaginanya kembali,, aku masih sngat kaku dalam hal ini.. tapi tante frilsa terlihat sangat menikmatinya.. mungkin ini akibat sudah sekitar 12 bulan terkahir ia tidak mendapatkn sentuhan dari pria.. ”ahh kennn.. kamu hebat sayang.. terus sayangg.. yang cepat sayang.. tante sudah mau keluarr... ahhh sayaaangggg.. aahhhh.. tane keluar sayang.. tante keluaaarrrr... ” tante frilsa menggelinjang di depan ku sambil tak henti terus mainkan penisku keluar masuk vaginanya.. ”ahhhhhhhhhhhhhh... ” desah tante frilsa lemas.. ”sayanggg..

tante udah keluar sayang.. sini kamu tante kocok aja yah..” kata tante frilsa.. yahh padahal sedang enak2nya pikirku.. tapi ya sudahlah ini pun sudah lebih dari cukup.. lalu tante frilsa bangun dari tidurnya dan gantian menyuruhku tidur terlentang.. ia mengocok penisku perlahan dan memasukkannya ke mulutnya lagi.. begitu berulang-ulang.. rasanya nikmat sekali,, ”ahhhh.. tantee.. aku udah mau keluar tanteee... ” aku mengisyaratkan agar spermaku tidak keluar dimulutnya.. aku takut membuatnya marah.. tapi tante frilsa malah mempercepat lumatannya ”ahhhhh tanteeee.. aku keluar tanteeee... ahhhh...” crooottt... crootttt.. aku keluar di dalam mulut tante frilsa yang malah tetap tidk menurunkan kecepatannya.. sluuurpppp... sluurrrpppp. Terdengar suara mulut tante frilsa tidak mau melewatkan setetespun spermaku keluar dari mulutnya dan menelannya.. 

”ahhh tanteee.... enak tanteee...” .. ”makasih ya tanteee...” pinta ku perlahan... ”makanya ken.. ngga usah deh pake onani2 segala.. videonya apus aja sayang.. daripada nanti ada yang lihat.. kamu kalo lai kepengen, bilang aja sama tante.. lebih enak kan daripada nonton video? ” goda tante frilsa.. 
Malam itu kita tidur berpelukan sampai pagi.. dan setelah malam itu kami sering bercinta.. karena hal itulah yang sama2 kami butuhkan saat ini...

sumber:www.krucil.com

No comments:

Post a Comment